Empat Kesunyataan Mulia
👁 1 View
2017-09-21 10:53:30
Hal-hal tidak selalu seperti yang kita inginkan, tetapi kita dapat belajar untuk memahami mereka.
- Mengapa saya sakit?
- Apa yang akan menyembuhkan saya?
- Apa yang harus saya lakukan untuk sembuh?
Empat Kesunyataan Mulia terdiri dari:
- Dukkha: Penderitaan
- Samudaya: Sebab Penderitaan
- Nirodha: Lenyapnya Penderitaan
- Magga: Jalan Menuju Lenyapnya Penderitaan
Catatan: sebenarnya terjemahan atas Dukkha sebagai "penderitaan" (suffering) masih kurang tepat. Dukkha harus dipandang secara lebih luas daripada sekedar penderitaan secara umum.
Dukkha: Penderitaan
"Kelahiran adalah dukkha, usia tua adalah dukkha; kematian adalah dukkha; kesakitan, keluh-kesah, ratap tangis, kesedihan, dan putus asa adalah dukkkha; berpisah dengan yang dicintai dan bertemu dengan yang tidak disukai adalah dukkha; tidak mendapatkan apa yang diinginkan adalah dukkha. Singkatnya, lima kelompok kemelekatan adalah dukkha."
Samudaya: Sebab Penderitaan
"Itulah nafsu keinginan (tanhã) yang mengakibatkan kelahiran kembali (tumimbal lahir) yang berulang, dengan disertai oleh hawa nafsu akan kenikmatan indria dan kesenangan indria. Misalnya, nafsu keinginan terhadap perasaan sensual, nafsu keinginan terhadap yang berwujud maupun yang tidak berwujud."
Nirodha: Lenyapnya Penderitaan
"Itulah penghancuran kegemaran dan pelenyapan keinginan; ditolak, dilepas, dan ditinggalkannya nafsu keinginan. Hal ini harus dilakukan oleh diri sendiri."
Magga: Jalan Menuju Lenyapnya Penderitaan
Jalan untuk mengakhiri penderitaan ini dikenal sebagai Jalan Mulia Berunsur Delapan. Ia juga dikenal sebagai Jalan Tengah.
"Itulah Jalan Mulia Berunsur Delapan yang terdiri dari: Pengertian Benar (Sammã Ditthi), Pikiran Benar (Sammã Sankappa), Ucapan Benar (Sammã Vãca), Perbuatan Benar (Sammã Kammantã), Penghidupan Benar (Sammã Ãjiva), Usaha Benar (Sammã Vãyama), Perhatian Benar (Sammã Sati), dan Konsentrasi Benar (Sammã Samãdhi)."
Sumber:
- Samnyutta Nikaya LVI, 11.
- Treasure of the Dhamma, Dr. K. Sri Dhammananda.
- Intisari Agama Buddha, Narada Mahathera.