Anda tentunya menjunjung tinggi Buddhisme. Saya anggap anda percaya bahwa hanya Buddhisme yang merupakan agama yang benar dan yang lainnya adalah salah.
Tanya Jawab Bhikkhu Shravasti Dhammika
👁 1 View2019-05-18 11:18:34
Tidak ada Buddhis yang mengerti ajaran Sang Buddha berpikir bahwa agama lain adalah salah. Tidak seorangpun yang telah melakukan usaha untuk mempelajari agama-agama lain dengan pikiran terbuka dapat berpikir seperti itu juga. Yang pertama dapat anda ketahui ketika anda mempelajar berbagai agama berbeda adalah seberapa banyak persamaannya. Semua agama mengakui bahwa kondisi manusia sekarang adalah tidak memuaskan. Semua percaya bahwa perubahan cara berpikir dan tingkah laku dibutuhkan jika ingin memperbaiki situasi manusia sekarang. Semua mengajarkan etika-etika termasuk cinta, kasih sayang, kesabaran, kemurahan hati dan tanggung jawab sosial dan semua menerima keberadaan sebentuk Absolute. Mereka menggunakan bahasa-bahasa berbeda, nama-nama berbeda dan lambang-lambang berbeda untuk menggambarkan dan menjelaskan hal-hal ini. Hanya ketika orang melekat dengan pikiran sempit pada cara melihat mereka maka ketidaktoleransian, kesombongan dan merasa benar sendiri akan muncul.
Bayangkan orang Inggris, orang Perancis, orang China dan orang Indonesia semua melihat pada sebuah cangkir. Orang Inggris akan berkata, “Itu adalah sebuah cup”. Orang Perancis akan menjawab, “Bukan. Itu adalah sebuah tasse”. Kemudian orang China berkomentar, “Kamu berdua salah. Itu adalah sebuah pei”. Akhirnya orang Indonesia menertawakan mereka dan berkata, “Bodoh sekali kalian. Itu adalah sebuah cawan”. Kemudian orang Inggris membuka kamus dan menunjukkan pada lainnya. “Saya dapat membuktikan kalau itu adalah sebuah cup. Kamus saya berkata demikian”. “Kalau demikian kamus kamu salah”, kata orang Perancis, “karena kamus saya dengan jelas menyatakan itu adalah sebuah tasse”. Orang China mengejek; “Kamus saya bilang itu adalah sebuah pei dan kamus saya itu ribuan tahun lebih tua dibanding kamus kamu karena itu kamus saya itu pasti benar. Dan lagi pula, lebih banyak orang berbahasa China dibanding bahasa lainnya, karena itu pasti itu adalah pei”. Sementara kita meributkan dan berdebat, satu orang lagi datang dan minum dari cangkir itu dan berkata pada yang lain, “Apapun namanya, cup, tasse, pei atau cawan, fungsi dari cangkir ini untuk menampung air sehingga bisa diminum. Berhentilah berdebat dan minum, berhentilah meributkannya dan hilangkan dahagamu”. Ini adalah sikap Buddhis pada agama-agama lain.