Belajar Meneladani Ajaran Buddha 10
Tanya Jawab Seputar Belajar Meneladani Ajaran Buddha
👁 1 View2017-09-18 11:06:20
Pertanyaan :
Ada seorang umat wanita, pada suatu kali setelah bencana angin besar berlalu, Ada sebatang pohon besar “Chinese wood-oil tree” yang telah berusia lebih dari 20 tahun jatuh tumbang, dia menggunakan tangannya dengan ringan dan hanya sekali saja dapat mengangkat dan memindahkan pohon tersebut ke pinggir, bagaimana menjelaskan kejadian ini?
Master Chin Kung Menjawab :
Ini adalah seperti yang dikatakan oleh para sesepuh bahwa “saat ketulusan mencapai batas maksimal, batu emas akan terbuka”. Karena pada saat itu dia tidak memiliki khayalan, perbedaan dan kemelekatan, maka itu dengan ringan dia dapat memindahkan pohon tersebut, hingga saat begitu timbul niat pikirannya, maka dia sudah tidak mampu menggerakkannya lagi.
Ketika Master Kumarajiva berusia 7 tahun, bermain-main di vihara, ada sebuah genta yang besar, dia sanggup mengangkatnya begitu saja. Setelah menaruhnya kembali, dia berpikir : “Saya baru berusia 7 tahun, bagaimana mungkin bisa memiliki kekuatan sedemikian besar?” Kemudian dia mencoba mengangkat lagi dan ternyata sudah tidak sanggup. Ini membuktikan bahwa saat manusia tidak memiliki khayalan mempunyai kemampuan sejati, kekuatan ini tiada batasnya.
Di dalam kitab kuno Tiongkok juga tercatat bahwa pada masa Dinasti Han ada seorang jenderal yang bernama Li Guang-fei, ketika masih bertugas dalam militer, melihat di balik rerumputan ada sebuah batu besar, dia mengira itu adalah harimau, maka dia segera menarik panah dan busurnya, kemudian hanya dengan sekali panah, kekuatan yang digunakannya sungguh besar dan tanpa gentar, hingga anak panah berhasil menembusi batu besar tersebut.
Kemudian dia turun dan melihat ternyata adalah batu besar, saat itu dia berpikir “benarkah saya memiliki kekuatan sebesar itu?” Kemudian dia mencoba memanah sekali lagi, tetapi anak panah tidak dapat masuk ke batu tersebut.
Dia tidak menganggap bahwa itu adalah batu, namun menganggap batu tersebut adalah harimau, maka itu anak panah dapat menembusi batu tersebut. Ketika timbul niat pikiran kedua yakni “itu adalah sebongkah batu besar”, maka anak panah tidak berhasil menembusi batu lagi, inilah aturannya.
Dari sini kita dapat membuktikan ucapan Buddha yakni “segala sesuatu tercipta dari pikiran”, “segala sesuatu muncul dari hati”, tidak salah.