Belajar Meneladani Ajaran Buddha 47
Tanya Jawab Seputar Belajar Meneladani Ajaran Buddha
👁 1 View2017-09-18 11:00:00
Pertanyaan :
Bagaimana caranya melatih kesucian hati agar selalu awet muda?
Master Chin Kung Menjawab :
Jujur saja, setiap insan ingin memahami hal ini. Buddha mengajari kita untuk menjauhi semua khayalan semu, maka hati jadi suci. Di dalam sutra tercantum bahwa “Segalasesuatu yang merupakan hasil perpaduan adalah khayalan semu”. Segala sesuatu itu boleh kita pergunakan, tetapi tidak boleh melekat, di dalam hati tidak boleh ada; jika di dalam hati ada, maka ini tidak suci. Jika hati tidak suci maka kehidupan tidak memperoleh kesempurnaan, melatih diri juga tidak berhasil. Tak peduli pintu Dharma apapun yang kita latih juga takkan berhasil.
Pintu Dharma Aliran Sukhavati adalah “metode melatih diri yang mudah” yang diakui oleh orang banyak, dapat membawa serta karma terlahir ke Alam Sukhavati. Andaikata di dalam hati masih ada kekhawatiran, maka tidak dapat terlahir ke Alam Sukhavati. Maka itu, jika di dalam hati ada kekhawatiran, ada kecemasan, maka tidak berdaya melampaui dan keluar dari enam alam tumimbal lahir. Di dalam tumimbal lahir, pasti satu kehidupan lebih parah daripada kehidupan sebelumnya, satu kehidupan lebih menderita daripada kehidupan sebelumnya. Kita harus tercerahkan! Melafal Amituofo bertekad lahir ke Alam Sukhavati, apa yang disebut sebagai “pikiran suci maka alampun jadi suci, maka itu segala kekhawatiran harus dilepaskan.
Setelah belajar Ajaran Buddha, hanya ada satu hal yang membuatku khawatir, yakni ibundaku, tahun ini (tahun 1995) sudah berusia 91 tahun, harus membantunya agar terlahir ke Alam Sukhavati. Setelah kami bertatap muka di Hongkong, saya menasehatinya agar melafal Amituofo. Beliau telah melafal selama sepuluh tahun. Selama beberapa tahun ini, beliau selalu mengkhawatirkan anak dan cucunya, ini adalah masalah besar!
Maka itu, saat bertemu atau meneleponnya, saya menasehati beliau agar melepaskan kemelekatan. Setahun belakangan ini, beliau tidak memiliki kekhawatiran lagi, benar-benar sudah melepaskan kemelekatan. Ibunda mengatakan padaku beliau telah dua kali melihat Buddha Amitabha, satu kali melihat Bodhisattva Avalokitesvara.
Pada tahun ini (1995) lunar bulan ke-5 hari ke-1 meninggal dunia, memiliki tanda-tanda istimewa, sungguh telah terlahir ke Alam Sukhavati. Hingga hari ke-8 kepergian beliau, jasad beliau masih lembut, seluruh tubuhnya masih lembut, wajah beliau serupa masih hidup, bercahaya dan harum. Setelah perabuan, diperoleh lebih dari 300 buah sarira, ini sungguh sudah terlahir ke Alam Sukhavati. Saya telah menunaikan kewajibanku pada beliau, maka itu kini saya tidak memiliki kekhawatiran lagi, tiada kerisauan lagi, apapun tiada lagi, begini baru terasa bebas.
Jika manusia tidak memiliki kekhawatiran lagi, bertekad lahir ke Alam Sukhavati, maka kapan saja bisa terlahir ke sana, menghadapi kelahiran dan kematian bebas tanpa rintangan! Jika masih ingin tinggal di dunia ini beberapa tahun lagi, juga bukan halangan, juga tidak masalah. Setiap insan dapat melakukannya, memahami teori dan caranya maka dapat mewujudkannya. Jiwa raga suci, seimbang, maitri karuna, maka tidak mudah jadi tua.