Sariputta | Belajar Meneladani Ajaran Buddha 63 Sariputta

Belajar Meneladani Ajaran Buddha 63

Tanya Jawab Seputar Belajar Meneladani Ajaran Buddha

👁 1 View
2017-09-18 10:57:30

Pertanyaan :

Saya telah berusia 50 tahun lebih. Selama ini saya terus bersumbangsih untuk keluargaku, meladeni putra putriku, dan suamiku dengan sangat baik, putra putri telah berusia lebih dari 20 tahun dan sudah mandiri, namun tidak tahu berbakti, terkadang malah tidak mendukung diriku melafal Amituofo, bahkan mengeluh, sehingga saya jadi putus asa, sehingga saya makin menfokuskan diri pada jalan melatih diri. Andaikata saya pergi dari rumah, mencari sebuah tempat untuk melafal Amituofo bertekad lahir ke Alam Sukhavati, apakah keputusanku ini benar adanya?

Master Chin Kung Menjawab :

Boleh, putra putrimu juga sudah mandiri, anda sudah boleh melepaskan, sebaliknya jika anak-anak masih belum bisa mandiri maka harus dijaga, ini adalah tanggungjawab anda. Mengenai putra putrimu yang sering mengeluh terhadap dirimu, ini adalah permasalahan pendidikan, tidak boleh menyalahkan mereka, yang harus disalahkan adalah anda sendiri yang tidak mendidik dengan baik ketika mereka masih kecil.

Di dalam Sutra Usia Tanpa Batas tertera bahwa orang jaman dahulu belum mengenal Ajaran Buddha, tidak mengetahui fakta yang sesungguhnya dari kehidupan manusia di alam semesta, karena itu melakukan banyak perbuatan jahat. Mereka belum mengenal ajaran Buddha, juga tidak ada kalyanamitra (sahabat Dharma) yang memberikan pengarahan kepada mereka, dalam kondisi ini tak dapat menyalahkan mereka.

Anda sebagai senior telah mengabaikannya, anda tidak tahu betapa pentingnya pendidikan budi pekerti itu, sejak kecil telah mengabaikannya, kini harus menerima buah akibatnya.

Vihara yang murni melatih diri harus memenuhi dua persyaratan yakni setiap hari mendengar ceramah Dharma dan setiap hari harus melafal Amituofo. Jika hanya melafal Amituofo dan tidak mendengar ceramah Dharma, maka akan sulit, setelah melafal hingga kurun waktu tertentu maka akan merasa jenuh, sehingga tidak sabar lagi, tidak sanggup melanjutkan melafal Amituofo lagi.

Mendengar ceramah adalah memahami kebenaran, melafal Amituofo adalah mengeliminasi rintangan karma, maka itu kedua hal ini harus dipadukan, setiap hari paling sedikit ada dua hingga empat jam mendengar ceramah Dharma, waktu lainnya digunakan untuk melafal Amituofo, tidak boleh terputus, dengan demikian pasti memperoleh manfaat.

Saat kini untuk mendengar ceramah bisa langsung dari internet, atau televisi 24 jam tak terputus. Maka itu tinjaulah terlebih dulu vihara tersebut,  lebih banyak memahaminya, dimana tempat berjodoh maka berkunjunglah ke sana, begini sudah bagus.

Anda dapat melimpahkan jasa kebajikan dari melafal Amituofo kepada putra putrimu, semoga mereka memperoleh pemberkatan dari kekuatan Buddha, kelak bisa serupa denganmu mempelajari Ajaran Buddha, melatih diri, maka ini sungguh sempurna.

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com