Handphone dan Pelanggaran Vinaya
Tanya Jawab Bhikkhu Uttamo
👁 1 View2017-09-22 01:45:31
Dari: Hany, Jakarta
Namaskara Bhante,
Di jaman sekarang banyak bhikkhu memiliki handphone.
Saya ingin bertanya, apakah melanggar vinaya apabila umat wanita menelepon atau
menerima telepon dari seorang bhikkhu ? Karena pada saat telepon, tidak ada pihak
ketiga yang dapat mendengarkan percakapan antara bhikkhu dan umat wanita tersebut.
Bagaimana pula dengan email atau surat ? Bukankah pada email, tidak ada pihak ketiga
yang mengetahui percakapan kedua belah pihak ?
Mohon penjelasannya agar saya dapat menghindarkan diri dari alasan pelanggaran vinaya
bhikkhu, karena saya seorang perempuan.
Terima kasih.
Jawaban:
Disebutkan dalam vinaya atau peraturan kebhikkhuan bahwa seorang bhikkhu hendaknya
hanya berkomunikasi dengan wanita ketika di antara mereka ada minimal seorang pria
dewasa yang mendampingi. Pria pendamping yang dimaksud di sini adalah fihak ketiga
yang disebutkan dalam pertanyaan di atas.
Peraturan ini dimaksudkan agar para bhikkhu dan para umat wanita yang berkomunikasi
dengannya terbebas dari gossip yang tidak benar. Adapun pria dewasa pendamping
tersebut hendaknya mengerti bahasa lisan maupun isyarat yang dipergunakan untuk
berkomunikasi antara bhikkhu dan wanita tersebut.
Walaupun terdapat peraturan itu, komunikasi melalui handphone antara bhikkhu dan
umat wanita masih tetap dapat dilakukan ketika salah satu atau kedua belah fihak
mempergunakan fasilitas speaker phone atau pengeras suara sehingga percakapan mereka
dapat didengar oleh fihak ketiga yaitu pria pendamping bhikkhu ataupun wanita tersebut.
Demikian pula pengiriman email atau surat antara bhikkhu dan umat wanita dapat
disesuaikan dengan peraturan tersebut. Caranya adalah dengan mengundang pria
pendamping untuk membaca bersama email atau surat yang diterima maupun dikirimkan.
Atau, bisa juga, selalu mengirimkan CC email kepada pria pendamping. Dengan
demikian, kedua belah fihak akan terbebas dari berbagai gossip yang mungkin timbul
akibat seringnya mereka berkomunikasi melalui handphone maupun email.
Semoga jawaban ini bermanfaat untuk para umat wanita dalam membantu bhikkhu
melaksanakan peraturan kebhikkhuan di era serba elektronik ini.
Semoga selalu bahagia.
Salam metta,
B. Uttamo