Melafal Amituofo 08
Tanya Jawab Seputar Melafal Amituofo
👁 1 View2017-09-18 11:11:30
Pertanyaan :
Di dalam sutra tertera : “Melafal sepatah Amituofo dapat mengeliminasi delapan miliar kalpa karma buruk berat tumimbal lahir”. Tetapi dalam keseharian kami sibuk sekali, tidak memiliki waktu luang untuk melafal Amituofo. Ada orang yang bilang : “Menfokuskan pikiran pada pekerjaan, jangan berkhayal, ini juga sama dengan melafal Amituofo. Kemudian hasil kerja itu dilimpahkan ke Alam Sukhavati, dengan demikian sudah sama dengan melafal Amituofo bertekad lahir ke Alam Sukhavati”. Apakah dengan demikian saya juga bisa memperoleh kesucian pikiran?
Master Chin Kung Menjawab :
Hal ini tidak perlu saya ceramahkan lagi, anda sendiri sudah sangat jelas. Menurut anda, menfokuskan pikiran pada pekerjaan dan tidak berkhayal, adalah sama dengan melafal Amituofo, jika anda membuka restoran makanan laut, setiap hari melakukan pembunuhan, anda begitu serius melakukannya dan mengerahkan segenap perhatian untuk melakukan pembunuhan, lalu hasil kejahatan ini dilimpahkan ke Alam Sukhavati?
“Menfokuskan pikiran dalam pekerjaan”, andaikata pekerjaan anda adalah memberi manfaat bagi masyarakat, memberi manfaat bagi semua makhluk, ini adalah berkah kebajikan, ini masih masuk akal.
“Semoga jasa kebajikan ini dilimpahkan untuk memperindah tanah suci”, yang dimaksud jasa kebajikan seperti yang tercantum dalam sutra Buddha adalah kebajikan yang murni, karena mengamalkan sila maka mencapai samadhi, karena dicapainya samadhi maka kebijaksanaan terbuka, inilah jasa kebajikan. Kita tidak memahami dengan jelas akan kebenaran yang dibabarkan oleh Buddha, inilah kebodohan (moha). Kita tidak sanggup mengamalkan sesuai ajaran, ini adalah kehilangan moralitas dan bukan melatih moralitas, pengetahuan dangkal ini haruslah dipahami.
Anda adalah seorang praktisi, sewaktu bekerja harus memusatkan perhatian pada pekerjaan, barulah dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik; setelah selesai maka fokuskan pikiran melafal Amituofo, nama Buddha juga dilafal dengan baik. Jika waktu melafal Amituofo teringat pekerjaan, sewaktu kerja teringat pada melafal Amituofo, maka pekerjaan tak terselesaikan dengan baik, nama Buddha juga tidak dilafal dengan baik.
Maka itu, fokuskan pikiran dan jangan bercabang, pikiran harus terfokus. Kita melakukan prestasi dalam sehari, prestasi itu ada kebajikan dan keburukan, harus membedakannya dengan jelas, asalkan hati kita bisa suci saja, ini sudah cukup. Apa yang dimaksud dengan kesucian, anda sendiri juga harus jelas, jangan sampai kabur dan salah tafsir.