Melafal Amituofo 11
Tanya Jawab Seputar Melafal Amituofo
👁 1 View2017-09-18 11:11:00
Pertanyaan :
Sebelum bertemu dengan ajaran murni, saya diliputi moha (kebodohan), berkunjung ke tempat-tempat yang tidak pantas, sehingga saat melafal Amituofo dan ber-pradaksina selalu muncul bayangan tidak senonoh. Semakin saya berusaha mengendalikan dan menekannya, maka bayangan tersebut semakin muncul, sekarang baru menyadari ucapan Buddha bahwa betapa mengerikan kekuatan karma itu. Apakah mungkin saya masih berkesempatan terlahir ke Alam Sukhavati? Karma buruk ini terus menerus mendera diriku, apakah mungkin bisa melenyapkan keseluruhannya?
Master Chin Kung Menjawab :
Keadaan ini adalah akibat kebiasaan, karena anda sering mengunjungi tempat-tempat sedemikan, karena sudah membekas di ingatan, maka muncul berulang-ulang di pikiranmu. Pada jaman dulu, para sesepuh mendirikan vihara di perdalaman gunung-gunung di mana tiada manusia yang berkunjung ke sana, adalah untuk menghindari kekacauan dan kondisi yang tidak pantas. Tetapi sekarang sudah menjadi masalah besar, siaran televisi sudah sampai di dalam rumah, setiap hari anda menontonnya maka sudah dikotori oleh nafsu keinginan.
Maka itu, praktisi sejati terhadap urusan yang tidak berkaitan dengan diri sendiri, janganlah mempedulikannya, jangan nonton tv, jangan mendengar radio, jangan membaca suratkabar. Tetapi kita hidup di era modern ini, banyak hal yang perlu kita ketahui, lalu bagaimana? Nonton tv hanya lihat berita saja, baca koran cukup lihat judulnya saja. Kita tidak perlu mendalaminya terlalu jauh, karena semua ini akan menjadi rintangan bagi kita.
Berusaha mengendalikan dan menekan diri sendiri tentu sudah salah, dalam keadaan begini, jangan dipedulikan, biarkan saja, fokuskan perhatian pada lafalan Amituofo, lafal saja Amituofo, merenungkan tulisan Amituofo, maka niat pikiran anda sudah dialihkan, dan keadaan yang mengganggu itu akan lenyap dengan sendirinya.
Jika anda menekannya, berarti anda menempatkan perhatian anda di sana, maka dia akan muncul semakin jelas. Maka itu jangan menekannya, jangan peduli dengannya, jangan taruh di hati, dengan berlalunya waktu dengan sendirinya hal ini akan lenyap, ini adalah salah satu cara mengatasinya.
Cara yang lain adalah dengan melatih Dhyana. Jika saat anda sedang bermeditasi, kondisi ini muncul, maka bangkitlah dari tempat duduk dan jangan melanjutkan meditasi lagi. Dengan cara ini, seiring berjalannya waktu, maka hal yang mengganggu ini akan lenyap.
Di dalam Sutra Intan dikatakan bahwa : “Segala yang memiliki rupa adalah khayalan semu”. Aliran Sukhavati adalah melatih kesucian hati, di dalam Aliran Dhyana dikatakan “pada awalnya memang tidak ada sesuatupun”, harus memahami kebenaran ini.
Asalkan anda melatih diri sesuai ajaran Dharma, dapat mengamalkan “takkan membiarkan sedikitpun hal yang tidak baik membaur di dalam pelatihan diri”, maka karma buruk yang mengganggu ini akan lenyap menyeluruh, namun juga harus terus menerus menghindari godaan dari lingkungan luar.