Melafal Amituofo 30
Tanya Jawab Seputar Melafal Amituofo
👁 1 View2017-09-18 11:07:50
Pertanyaan :
Praktisi Aliran Sukhavati melafal Amituofo, ada yang cepat, lambat, empat kata, enam kata, berjalan, duduk dan sebagainya, masihkah ada perbedaan sesat dan benar?
Master Chin Kung Menjawab :
Masih ada. Ukuran sesat dan benar terletak pada ajaran sutra, ini harus diingat praktisi sekalian bahwa jika mengikuti ajaran yang tercantum dalam sutra, maka ini adalah benar, yang bertentangan dengan ajaran sutra adalah sesat.
Hal ini seperti yang tertera dalam “Empat Andalan Dharma”, yakni “mengandalkan Dharma dan bukan pada orangnya”. Jika mengandalkan orang dan bukan mengandalkan Dharma maka ini bisa menyimpang ke jalan sesat, kita tidak mengandalkan orang, tetapi kita mengandalkan Dharma, maka ini pasti benar.
Mengandalkan satu judul sutra, sepanjang hidup jangan berubah. Sejak jaman dulu hingga sekarang, para guru sesepuh dan para praktisi senior juga sepanjang hidup mereka menfokuskan diri menceramahkan “Sutra Usia Tanpa Batas”, menceramahkan Amitabha Sutra, ini bagus! Setelah berceramah dalam kurun waktu yang panjang, maka mereka jadi menguasainya, setiap niat pikiran yang muncul adalah Alam Sukhavati, juga sudah akrab dengan kondisi Alam Sukhavati. mana mungkin takkan terlahir ke Alam Sukhavati! Pasti terlahir ke Alam Sukhavati.
Mengenai melafal Amituofo, empat kata juga boleh, enam kata juga bagus, semuanya bagus, jadi tidak ada yang pasti, asalkan setelah melafalnya membuat kita jadi bersukacita, ini sangat penting, jangan setelah melafalnya jadi risau. Setelah melafalnya jadi merasa nyaman, berjalan juga boleh, duduk juga boleh, berdiri juga boleh.
Master Yin Guang memberitahukan kita, ketika berbaring di tempat tidur juga harus melafal Amituofo, tetapi tidak mengeluarkan suara, karena saat berbaring jika bersuara akan merusak saluran pernafasan, juga tidak hormat. Kapan saja dan dimana saja juga harus melafal Amituofo. Saat tidak leluasa seperti di toilet, lafalan Amituofo juga tidak berhenti, jangan mengeluarkan suara, karena dengan bersuara tidak memiliki rasa hormat.
Setelah memahami prinsip ini, anda akan menyadari bahwa melafal Amituofo adalah pintu Dharma yang paling praktis. Tidak ada peraturan yang tetap, segala waktu dan ruang, asalkan ada ketulusan melafalnya sudah boleh, maka akan ada mujizatnya.