Mengambil uang orang tua tanpa izin
Tanya Jawab Bhikkhu Uttamo
👁 1 View2017-09-22 11:06:47
Dari: Lie Hua, Bekasi
Bhante, saya mo nanya :
Saya punya bokap (ayah) yg pelit baik ma anak maupun ama isteri. Jadi otomatis klo mo
minta uang susah banget. Oleh karena itu saya suka ngambil uang bokap dan itupun juga
disuruh sama mama saya karena klo gak gitu kita smua gak punya uang sama sekali buat
beli yang lain-lain.
Sebenarnya itu termasuk karma buruk gak ?
Sebenarnya saya juga tidak mau, tapi mo gimana lagi saya terpaksa.
Bagaimana Bhante? Apa yang harus saya lakukan ?
Terima kasih.
Jawaban:
Dalam pengertian Buddhis, kamma adalah niat. Ketika seseorang berniat melakukan
suatu tindakan dengan terpaksa, maka buah kamma yang akan ia rasakan menjadi
semakin kecil. Kondisi ini berlaku untuk perbuatan baik maupun buruk.
Mengambil barang orang lain, walaupun milik ayah sendiri apabila dilakukan tanpa ijin
yang bersangkutan, maka tindakan itu dapat disebut sebagai pencurian. Tindakan itu juga
termasuk kamma buruk karena melanggar sila kedua Pancasila Buddhis yang berbunyi :
"Aku bertekad akan melatih diri untuk tidak mengambil barang yang tidak diberikan".
Namun, karena tindakan tersebut dilakukan dengan terpaksa, maka kamma buruk yang
diperbuat juga tidak sebesar apabila tindakan itu dilakukan dengan sukarela.
Hanya saja, tentu akan lebih bijaksana apabila sebagai anak berusaha memberikan
penjelasan kepada ayah tentang sikap kikir yang ia miliki sesungguhnya menambah
kesulitan anggota keluarga lainnya. Penjelasan ini dapat dilakukan oleh anak maupun
orang lain yang dianggap cukup dekat dan disegani ayah.
Dengan penjelasan yang bisa diterima ayah tentunya akan mengkondisikan adanya
perubahan sikapnya. Mungkin ia tidak lagi terlalu kikir. Dengan demikian, tindakan
mengambil uang tanpa sepengetahuannya menjadi tidak diperlukan lagi. Keadaan rumah
tangga akan lebih harmonis dan bahagia. Semua kebahagiaan rumah tangga ini
membutuhkan keterbukaan dan kebijaksanaan untuk saling mengerti kelebihan serta
kekurangan antar anggota keluarga yang bersangkutan.
Semoga jawaban ini dapat memberikan manfaat dan kebahagiaan dalam rumah tangga.
Semoga demikianlah adanya.
Salam metta,
B. Uttamo