Sariputta | Permasalahan Melatih Diri 03 Sariputta

Permasalahan Melatih Diri 03

Tanya Jawab Seputar Permasalahan Melatih Diri

👁 1 View
2017-09-20 20:47:57

Pertanyaan :

Dalam tahapan melatih diri muncul rintangan, contohnya gangguan dari lingkungan sekitar, didera penyakit yang diderita dan sebagainya, bagaimana cara bertobat atas karma buruk masa lampau ini?

Master Chin Kung Menjawab :

Cara untuk mengeliminasi rintangan karma adalah dengan bertobat. Bodhisattva Samantabhadra mengajari kita sepuluh tekad, tekad yang ke-4 adalah “bertobat atas rintangan karma (karmavarana)”, sesungguhnya sepuluh tekad Bodhisattva Samantabhadra, sembilan diantaranya adalah cara untuk bertobat dan mengeliminasi rintangan karma. Sepuluh tekad adalah sungguh menakjubkan, setiap butir berkaitan dengan 9 butir lainnya, ini seperti yang dikupas di dalam Avatamsaka Sutra yakni “satu adalah semua, semua adalah satu”. Kami sangat menitikberatkan pada bertobat dan mengeliminasi rintangan karma sendiri, darimana harus memulainya? Dari menghormati, memuji dan memberi persembahan.

Rintangan karma sendiri tetap harus dieliminasi, jika tidak tahu rintangan karma (karmavarana) itu adalah apa, maka pertobatan takkan ada efeknya. Akar dari rintangan karma adalah kemelekatan pada keakuan, pandangan yang  menganggap bahwa tubuh adalah aku, sutra dan sastra aliran Vijñānavāda yang menyebutnya sebagai Manas Vijnana (kesadaran ketujuh), empat kategori besar noda pikiran selalu mengikuti, ini adalah akar dari karma buruk.

Kesadaran ketujuh disebut pikiran yang tercemar, ini adalah sumber dari rintangan karma. Sutra Intan mengajari para Bodhisattva harus melenyapkan “anggapan adanya aku, manusia, makhluk hidup dan kehidupan”,  maka ini adalah menghapus rintangan karma. Jika kesadaran ketujuh mulai beraksi maka akan timbul keangkuhan, pandangan saya, kesukaan saya, kesombongan juga segera ikut bermunculan. Maka itu, ketamakan, kebencian, kebodohan, keangkuhan, kecurigaan, pandangan salah, enam akar kekotoran batin dasar  (mula klesa) ini adalah rintangan karma kita.

“Menghormati  para Buddha” adalah melatih menghormati semua makhluk, menghapus keangkuhan kita; “memuji para Tathagata” adalah untuk mengatasi rasa iri hati kita; “memberi persembahan” adalah untuk mengatasi keserakahan kita.

Maka itu Catvari-samgraha-vastuni (Dharma Empat Penuntun), Enam Paramita, Sepuluh Tekad Bodhisattva Samantabhadra adalah cara untuk mengeliminasi rintangan karma. Bertobat adalah pelajaran wajib dalam melatih diri, harus serius mengamalkannya, barulah rintangan karma buruk dapat tereliminasi sampai tuntas.

Maka itu, harus memahami bahwa Ajaran Buddha memberikan cara tertentu untuk mengatasi masing-masing rintangan karma yang berbeda, ada yang mengatasinya dari akarnya juga ada yang dari rantingnya, jika dapat mengatasi masalah dari akarnya, tentunya hasilnya lebih sempurna.

Contohnya lingkungan sekitar yang tidak mendukung, orang jahat datang mengganggu, sesaat kita tidak memiliki kebijaksanaan dan kebajikan sehingga tidak sanggup mempengaruhinya, bagaimana? Menjauh darinya. Ini adalah melakukannya dari rantingnya, saya memisahkan diri dari lingkungan ini, dan pergi mencari lingkungan melatih diri yang lebih sesuai.

Memilih sebuah lingkungan baru, hanyalah untuk mengurangi sedikit kerisauan, sehingga bisa lebih tekun, atau melatih diri dari akarnya, tidak bisa setiap hal harus melarikan diri dari kenyataan, ini barulah benar-benar melatih diri.

Jika selalu menjauh dari kenyataan, maka ini tidak bisa benar-benar melatih diri, rintangan karma tidak bisa tereliminasi. Karena rintangan karma senantiasa mengikutimu dalam roda samsara, kelahiran ini bisa mengelak, tetapi kehidupan mendatang tidak bisa lagi mengelak, tetap akan ketemu lagi.

Maka itu, harus membina moralitas diri, menyempurnakan kebijaksanaan yang sesungguhnya, barulah dapat menyelesaikan masalah.

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com