Saya masih suka mempunyai banyak pikiran. Batin Saya selalu gelisah, padahal Saya sudah berusaha selalu mempunyai sati.
Tanya Jawab Ajahn Chah
👁 1 View2018-10-29 11:58:55
Hal ini jangan membuat Anda gelisah dan berkecil hati. Berusahalah untuk mempertahankan pikiran pada saat kini [paccupana]. Perhatikan dan lihat apa pun yang sedang muncul dalam batin. Biarkan dan jangan terikat padanya, lepaskan ia. Lepaskan pula harapan untuk tidak berpikir sekali pun. Batin Anda akan mencapai keadaan alamiahnya yang bening dan hening. Tidak terbagi di antara kebaikan dan kejelekan, panas dan dingin, cepat dan lambat. Tak ada ‘kita’, tak ada ‘dia’, tak ada ‘diriku’, tak ada ‘milikku’. Segala sesuatu berada dan berlangsung sesuai dengan alamiahnya.
Bila Anda berjalan pindapata, tak perlu berbuat sesuatu yang khusus, misalnya harus pergi sendiri atau beramai-ramai. Di mana pun Anda berada, harap tahu diri. Dengan melakukan sesuatu secara normal, Anda akan mendapatkan kemudahan. Bila muncul keraguan, lihat saja kemunculan dan kepadamannya, dan lepaskan ia.
Sama dengan ketika Anda berjalan di jalanan. Kadang Anda menemui sesuatu yang merintangi jalan Anda. Bila saat itu muncul kilesa yang membuat Anda jengkel, segera sadari ia. Lihat sampai kilesa itu berlalu. Jangan berpikir lagi tentang sesuatu yang merintangi jalan Anda tadi. Juga jangan berpikir secara mereka-reka. Tetaplah berada dalam kekinian [paccupana]. Jangan berpikir tentang jauhnya jarak yang sedang atau akan ditempuh. Juga jangan berpikir tentang tujuan perjalanan Anda. Semua akan berubah seiring dengan berlangsungnya perjalanan Anda. Itu akan terjadi dengan sendirinya.
Jangan terikat pada semua itu. Pada akhirnya, batin akan mencapai keseimbangan yang alamiah. Dan proses pencapaian Dhamma akan berlangsung secara otomatis. Segala sesuatu [sankhara] yang muncul akan padam secara alamiah pula.