Tanah Suci 06
Tanya Jawab Seputar Tanah Suci
👁 1 View2017-09-19 09:23:23
Pertanyaan :
Sanak keluargaku tidak percaya pada Ajaran Buddha, mereka bertanya dimanakah neraka, roh dan Alam Sukhavati? Siapa yang sudah pernah pergi ke sana? Siapa yang sudah pernah melihatnya? Menghadapi pertanyaan-pertanyaan ini, bagaimana seharusnya menjelaskannya?
Master Chin Kung Menjawab :
Pada dasarnya sifat manusia memang demikian. Semasa muda saya juga tidak percaya, pertanyaan yang saya ajukan juga sedemikian banyak. Meskipun saat masih sekolah dulu, saya pernah melihat hantu, siluman serigala, saya juga tak percaya, masih menganggap ini adalah kepercayaan takhayul.
Kemudian ketika bertemu dengan Profesor Fang Dong-mei yang menempatkan Ajaran Buddha sebagai filosofi, barulah saya mengenal Buddha Dharma, tetapi masih menganggap Ajaran Buddha adalah filosofi yang bercampur baur dengan kepercayaan takhayul, maka itu saya hanya memilih sutra Buddha yang sesuai dengan logika, sedangkan yang terkategori takhayul, saya takkan mau.
Kemudian setelah belajar Ajaran Buddha, barulah tahu bahwa ilmu filosofi adalah pintu gerbang Ajaran Buddha; bagian yang dianggap takhayul adalah bagian dalam dari istana, tidak melihatnya masih menganggapnya takhayul. Kini saya telah menginjak pintu gerbangnya dan dapat melihat bagian dalam istananya, barulah tahu bahwa bagian itu adalah intisari dari Buddha Dharma. Profesor Fang Dong-mei sendiri pada usia lanjutnya menyadari bahwa pemikirannya dulu sudah salah, semakin mempelajari Ajaran Buddha, semakin memahaminya.
Maka itu sanak keluargamu tidak percaya juga bukan masalah, kita harus belajar dari ibunda Sir Robert Ho Tung yang berasal dari Hongkong. Keluarga Sir Robert Ho Tung sangat harmonis, bebas memeluk agama sesuai kepercayaan masing-masing. Dia bersama istri dan anak-anaknya memeluk Agama Kristen, tetapi ibundanya adalah seorang pengikut Ajaran Buddha, di rumahnya ada cetiya kecil.
Sepanjang hidupnya ibundanya tidak pernah menasehati mereka agar meyakini Ajaran Buddha, melafal Amituofo, masing-masing melakukan kebaktian tersendiri.
Saat menjelang ajal sang ibunda mengetahui terlebih dulu waktunya terlahir ke Alam Sukhavati, pada hari tersebut tiba, beliau berkata pada keluarganya : “Hari ini saya akan terlahir ke Alam Sukhavati, semoga kalian sudi melafal beberapa lafalan Amituofo untuk mengantarku pergi, juga mengingat kita pernah menjadi ibu dan anak”.
Setelah dia meninggal dunia, seluruh keluarga jadi yakin pada Buddha dan ber-Trisarana. Maka itu terhadap orang-orang yang tidak percaya, kita berikan bukti nyata pada mereka. Ini baru hebat.