Tanya Jawab 78
Tanya Jawab 51-100
👁 1 View2017-09-18 13:54:43
Umat Bertanya :
Apakah ketika mendengar ceramah Dharma boleh sambil berbaring?
Master Chin Kung Menjawab :
Berbaring memang terasa nyaman, tetapi orang yang berceramah itu duduk, sedangkan anda yang mendengarnya malah berbaring, bukankah ini tidak hormat. Tetapi ini juga ada pengecualiannya, saat anda sakit dan tidak sanggup duduk, maka diperbolehkan berbaring sambil mendengar ceramah; sebaliknya jika anda sanggup duduk tetapi demi kenyamanan anda sengaja berbaring sambil mendengar, ini sungguh tidak hormat.
Keberhasilan dari segala Dharma duniawi maupun Dharma non duniawi, Master Yin Guang berkata dengan bagus sekali, adalah berasal dari rasa hormat, satu bagian rasa hormat akan memperoleh satu bagian manfaat, sepuluh bagian rasa hormat akan memperoleh sepuluh bagian manfaat. Walaupun Buddha dan Bodhisattva yang datang untuk membabarkan Dharma pada kita, apabila kita tidak memiliki ketulusan dan rasa hormat, maka satu bagian manfaat pun tidak bisa diperoleh. Maka itu, seberapa manfaat yang bisa diperoleh, terletak pada ketulusan dan rasa hormat.
Di dalam tata krama kita menampilkan ketulusan dan rasa hormat ini, bukan hanya diri sendiri yang memperoleh manfaat, juga sanggup memepengaruhi insan lain. Orang lain melihat sikapmu begitu hormat saat mendengar ceramah, dia juga akan terharu, anda dapat menggugah satu orang, jasa kebajikanmu akan semakin besar.
Janganlah menganggap bahwa tidak ada orang maka boleh bertindak sesuka hati, pemikiran ini salah. Walaupun kita mendengar ceramah sendirian, tetapi setan dan malaikat ada, makhluk halus yang tidak dapat kita lihat dengan kasat mata sungguh banyak. Anda harus bersikap hormat dan penuh tata krama, setan malaikat juga akan menghormati dirimu; jika sebaliknya anda tidak memiliki rasa hormat, setan dan malaikat juga takkan menghargaimu.
Ajaran Konfucius mengajarkan bahwa “seorang ksatria akan selalu mawas diri di kala sedang berada sendirian”, meskipun berada di tempat yang tidak ada orang lain, namun harus senantiasa mawas diri, tidak boleh lalai, tidak boleh bertindak sesuka hati, kebenaran ini harus dipahami.