Umat Buddha yang Baik, Kesucian dan Meditasi
Tanya Jawab Bhikkhu Uttamo
👁 1 View2017-09-26 15:27:22
Dari: Leo Trisno, Jakarta
Namo Buddhaya Bhante,
Ada yang ingin ku tanyakan,
1. Sebagai umat Buddha yang baik, apa yang harus dilakukan di dalam kehidupan sehari-hari
agar hidup ini tidak habis sia-sia ?
2. Apa yang harus saya kerjakan bila saya berkehendak mencapai kesucian dalam
kehidupan ini ? (Saya merasa belum mampu menjadi bhikkhu)
3. Ketika meditasi apakah lebih baik melakukan Samatha atau Vipasana Bhavana ?
Terima kasih atas jawabannya Bhante.
Jawaban:
1. Adalah niat yang sangat baik untuk mengisi kehidupan ini dengan berbagai hal yang
bermanfaat. Dalam Dhamma, mengisi kehidupan ini dapat dilakukan dengan
melaksanakan kerelaan, kemoralan serta konsentrasi.
Kerelaan dimulai dari hal yang bersifat materi. Artinya, seseorang dapat berlatih
membagikan kebutuhan pokok berupa pakaian, makanan, obat maupun tempat tinggal
serta berbagai kebutuhan hidup lainnya kepada mereka yang memerlukannya. Latihan
berikutnya adalah merelakan keakuan yaitu dengan belajar sabar, memberi maaf,
memperhatikan kebutuhan orang lain dsb. Dengan melaksanakan kedua tahap kerelaan
ini, seseorang akan mampu menerima orang lain sebagaimana adanya. Ia mampu
mengerti setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Tahap ini akan bermanfaat
untuk mengisi kehidupan sehari-hari dengan berdamai pada diri sendiri maupun fihak
lain.
Kemoralan dilaksanakan dengan berusaha menghindari pembunuhan, pencurian,
pelanggaran kesusilaan, kebohongan serta mabuk-mabukan. Dengan melaksanakan
kemoralan, seseorang akan dilatih untuk disiplin dalam pengendalian ucapan maupun
perbuatan. Kemoralan akan memberikan rasa percaya diri dan menghindarkan diri dari
kesalahan kepada lingkungan.
Konsentrasi adalah latihan memusatkan pikiran pada segala sesuatu yang sedang
dikerjakan maupun diucapkan. Latihan ini dilakukan dengan membiasakan diri
memusatkan pikiran pada obyek tertentu, misalnya proses masuk keluarnya pernafasan
yang mengalir secara alamiah. Latihan konsentrasi ini dapat rutin dilakukan setiap pagi
bangun tidur dan malam menjelang tidur.
Ketiga pelaksanaan Dhamma ini saling berkaitan dan membentuk kedamaian dalam
kehidupan pribadi maupun bermasyarakat. Dengan demikian, upaya mengisi kehidupan
ini dapat bermanfaat dan membahagiakan diri sendiri maupun fihak lain bahkan semua
mahluk. Inilah upaya mulia memanfaatkan waktu kehidupan tanpa menyia-nyiakannya.
2. Dalam pengertian Buddhis, kesucian adalah milik semua orang, bukan hanya para
bhikkhu saja. Kesucian akan tercapai apabila seseorang berhasil melenyapkan ketamakan,
kebencian serta kegelapan batin. Adapun sarana untuk melenyapkan ketiga akar perilaku
itu adalah dengan mengembangkan kesadaran setiap saat. Latihan pengembangan
kesadaran dimulai dengan sering mengucapkan dalam batin pertanyaan SAAT INI SAYA
SEDANG APA ? Dengan pertanyaan ini, seseorang mengkondisikan dirinya selalu sadar
setiap saat pada segala tindakan badan, ucapan maupun pikiran. Semakin tinggi tingkat
kesadaran seseorang pada ketiga jenis tindakan tersebut, semakin dekat pula ia pada
pencapaian tingkat kesucian.
3. Dalam berlatih meditasi, sebaiknya melakukan latihan meditasi konsentrasi (Samatha
Bhavana) sebagai dasar upaya seseorang memusatkan pikiran pada satu obyek yang telah
dipilih. Selanjutnya, apabila kemampuan berkonsentrasi ini sudah tercapai, maka ia dapat
mengembangkan kesadaran setiap saat (Vipassana Bhavana). Artinya, ia menggunakan
konsentrasi yang telah dilatih dalam Samatha Bhavana untuk dipergunakan menyadari
segala sesuatu yang dilakukan melalui badan, ucapan maupun pikiran. Kuatnya kesadaran
ini akan dapat diukur dari kemampuannya untuk selalu menyadari gerak gerik badan
maupun pikiran. Kesadaran maksimal pada muncul dan lenyapnya setiap bentuk pikiran
akan mengkondisikan lenyapnya pula ketamakan, kebencian serta kegelapan batin.
Kondisi batin ini sering disebut sebagai kesucian.
Semoga jawaban ini bermanfaat.
Salam metta,
B. Uttamo