Apapun yg terjadi, anda harus memiliki pandangan benar

Apapun yg terjadi, anda harus memiliki pandangan benar-yg berarti apapun yg terjadi sebagai hal yang wajar.

Setiap kali anda melihat proses batin dan jasmani, sangat mudah untuk memahami anatta. Mereka datang dan pergi setiap saat, anda tidak bisa menahan dan menghentikannya.

Mereka terjadi sesuai dengan kondisinya.

Apapun objek yg dialami, tidak ada siapapun disana; ini bukanlah suatu pribadi. Karena kita berpikir ini adalah "aku" dan menganggap sesuatu yg bukan pribadi sebagai pribadi, kemudian kekotoran batin akan muncul - suka dan tidak suka, ketakutan, kegelisahan, kekhawatiran- karena adanya pandangan salah.

Jadi.. anda harus memiliki pandangan yg benar. Ini adalah kebijaksanaan.

Setiap manusia yg cerdas ketika mereka melihat proses batin, mereka dengan mudah memahami anatta. Tidak ada siapapun disana, hanya proses sebab dan akibat.

Proses melihat adalah alami, terjadinya melihat. Terjadinya keadaan mendengar.

Proses melihat, mendengar: ini hanyalah proses. Mereka terjadi dengan caranya sendiri, dengan sebab dan akibatnya masing-masing. Proses sebab dan akibat ini adalah alami.

Tanpa adanya suara anda tidak dapat mendengar. Karena adanya batin, kita bisa mengetahui suara. Inilah keterkondisian. Kesadaran melihat, kesadaran mendengar terjadi karena terkondisi.

Terdapat objek, cahaya, perhatian, dan juga mata harus dalam keadaan yg baik. Maka ke 4 sebab ini terjadi, karena 4 sebab ini maka 1 kesadaran mata dapat terjadi. Inilah keterkondisian.

Proses melihat terjadi; proses mendengar terjadi. Jika 1 dari 4 sebab ini tidak ada, maka kesadaran melihat atau mendengar tidak dapat terjadi. Inilah proses sebab dan akibat.

Ketika kita mendengar dan melihat, kita pikir mendengar tersebut adalah aku dan melihat adalah aku. Kita mempercayainya sebagai "aku". Ini adalah PANDANGAN SALAH.

Sebenarnya hal ini adalah keterkondisian - hanya terjadinya proses melihat dan mendengar. Anda harus berpikir bahwa itu adalah alami.

Jadi.. anda harus memiliki pandangan benar.