BAB 5 Lampiran
Bhiksu Dutavira Sthavira
👁 1 View2018-11-04 12:43:29
5.1. Lampiran 1:
Renungan dan Prasetya Maha Bodhisattva Yang Penuh Welas Asih/ Y i Xin Gui Ming (untuk bebas dari tumimbal lahir dan atas kekuatan diri sendiri)
Dengan sepenuh hati aku berlindung kepada Amitabha Buddha (Oh Mee Toh Fo), dan bertekad menuju Surga Sukhavati, Amitabha Buddha (Oh Mee Toh Fo) pancarkanlah Kesucian Cahaya-Mu, berkatilah aku, Oh Buddha, Engkau yang Maha Welas Asih terimalah diriku. Kini aku dengan sungguh-sungguh hati ingat memuliakan nama-Mu, melaksanakan hidup di Jalan Bodhisattva untuk dilahirkan di Tanah Suci. Oh Buddha .........,
Engkau berjanji:
Jika para makhluk yang ingin dilahirkan di negara-Ku, dengan tekad penuh keyakinan, bersemangat, serta bergembira mengalunkan pujian nama-Ku sebanyak sepuluh kali (selalu mengingat diri-Ku dengan sepenuh hati), bila tidak terlahir di Surga-Ku, aku tidak akan menjadi Buddha.
Dengan sebab dan jodoh Nian Fo (Buddha Smrti) ini, aku akan dapat menyatu di dalam Lautan Tekad Tathagata yang Maha Besar. Berkat kekuatan welas asih Buddha, maka lenyaplah semua penderitaan dan dosa-dosaku, bertambahlah akar kebajikanku. Jika saat menjelang ajal diri sadar akan tiba waktunya, jasmani tidak sakit dan tiada penderitaan, batin tidak melekat, pikiran dan perasaan tidak galau, bagaikan memasuki lautan ketenangan Dhyana (meditasi/ samadhi). Para Buddha beserta makhluk suci lainnya dengan tangan memegang panggung emas (bunga teratai emas) datang menjemput-Ku (bila dibaca untuk diri sendiri)/ dia atau nama orang yang didoakan (bila digunakan untuk mendoakan orangyang sakit,yang lemah,yang menjelang ajal), seketika itu juga aku terlahir di Tanah Suci Surga Sukhavati.
Bunga teratai mekar aku menghadap Hyang Buddha, dapat segera mendengar dan menghayati jalan ke-Buddha-an, terbukalah kebijaksanaan Buddha untuk menolong para makhluk dalam menyempurnakan tekad kebodhian.
Para Buddha di Sepuluh Penjuru dalam Tiga Jaman, Para Bodhisattva Mahasattva, Maha Prajna Paramita.
5.2. Lampiran 2:
Gatha Prasetya Maha Bodhisattva Yang Penuh Welas Asih/ Shi Fang San Shi Fo (dapat membantu orang yang berjodoh untuk dilahirkan di Tanah Suci Surga Sukhavati atau di alam yang lebih baik lagi)
Para Buddha di Sepuluh Penjuru dalam Tiga Jaman, Amitabha Buddha (Oh Mee Toh Fo) yang paling utama, Bunga teratai bertingkat sembilan dapat menolong para makhluk, wibawa, daya kemampuan dan pahala-Nya tiada terbatas.
Sekarang ..... (nama alm./ ah) berlindung kepada Buddha,
Dharma dan Sangha, menyesal dan bertobat atas 3 karma buruk. Semua kebaikan dan keberuntungan yang diperoleh, dengan hati yang tulus dan iklas disalurkan kepada orang yang ikut ber-Buddha Smrti. Semoga kontak batin dapat muncul kapan saja.
Menjelang ajal gambaran kondisi Tanah Suci Surga Sukhavati jelas terbentang di depan mata.
Penglihatan dan pendengaran semuanya serba meningkat dan maju, hingga bersama-sama terlahir di Negeri Sukhavati.
Melihat Buddha, terbebaslah diri dari lahir dan mati. Sebagaimana Buddha menyelamatkan semua makhluk hidup, terputuslah segala klesa yang tiada ujung, terbinalah diri dalam Dharma yang tiada tara, membangkitkan prasetya untuk menolong semua makhluk, agar semuanya mencapai jalan ke-Buddha-an.
Ruang yang kosong ada akhirnya, prasetya-Ku tiada habisnya, dengan semua makhluk yang berperasaan atau pun yang tidak berperasaan, bersama-sama mencapai Kesempurnaan Benih Kebijaksanaan.
Para Buddha di sepuluh penjuru dalam tiga jaman, Para Bodhisattva Mahasattva, Maha Prajna Paramita.
5.3. Lampiran 3:
SUKHAVATIVYUHA DHARANi/ Wang Shen Zhou
(Dharani ini mempunyai kekuatan mencabut semua karma buruk untuk dilahirkan di Tanah Suci Surga Sukhavati)
Namo amitabhaja tathagataya. Tadyatha: Amite amitobhabe. Amita sambhabe. Amita bikrana tamkare. Amita bikranata. Amita gagana kritikare.Svaha.
Manfaatnya:
Sukhavativyuha mantra:
Dharani ini bermanfaat untuk mencabut semua akar karma buruk, agar dilahirkan di Tanah Suci Surga Sukhavati. Umat yang tekun membaca Dharani ini sebanyak 21 x 6 di pagi hari serta 21 x 6 di malam hari, akan selalu dilindungi oleh Buddha Amitabha dan para Bodhisattva pengiring-Nya serta setelah meninggal dunia terlahir di Tanah Suci Surga Sukhavati. Umat yang tekun membaca genap 3.000.000 kali akan dapat melihat visual Buddha Amitabha pada masa hidup sekarang ini.