Di mana ada sebab, di situ akan terjadi akibat.

Ketika saya berdiskusi tentang meditasi saya, Guru saya selalu menanyakan tentang penyebabnya. Beliau selalu ingin mengetahui tentang penyebabnya.

Ketika saya menceritakan kepada beliau tentang apa yang saya lihat pada awal, pertengahan dan pada akhir dan yang timbul dan lenyap. Guru saya kemudian akan bertanya, ”Mengapa hal itu muncul?” “Mengapa hal itu bisa berakhir?” Saya tidak mengetahuinya. Saya tahu bahwa ada yang muncul dan ada yang lenyap tetapi saya tidak tahu mengapa itu muncul dan mengapa hal itu lenyap. Kalau sy tidak mengetahui sebab dari apa yang sedang muncul? Lalu bagaimana saya bisa mempercayainya?

Beliau hanya bertanya dengan sederhana, ”Mengapa hal itu bisa terjadi?” Tidak ada seorangpun yang bisa menjawab.

Setiap orang hanya melihat yang muncul dan yang lenyap dan cenderung merasa puas hanya dengan melihat apa yang muncul dan yang lenyap.

Inti ajaran Buddhisme secara ringkas adalah pemahaman tentang sebab dan akibat.

Kita harus tahu ketika kesadaran itu hadir dan mengetahui kapan kesadaran itu tidak hadir. Kita perlu mengetahui penyebab bagaimana kesadaran bisa terjadi dan bagaimana kesadaran bisa dikembangkan.

Dengan cara yang sama, kita juga perlu mengetahui kapan samadhi (batin yg stabil) itu hadir dan kapan samadhi itu tidak hadir. Kita juga perlu mengetahui penyebab yang bisa meningkatkan samadhi.

Saya akan menambahkan satu hal: Kita juga perlu mengetahui mengapa kita kehilangan samadhi.

Sama dengan kekotoran batin. Kita harus tahu kapan kekotoran batin hadir, kapan mereka tidak hadir, kapan intensitas mereka bertambah kuat dan kapan intensitas mereka bertambah lemah. Mengapa bisa menurun intensitasnya?

Inilah meditasi.