Sariputta | "Kesadaran Natural" meluas tanpa harus berusaha keras Sariputta

"Kesadaran Natural" meluas tanpa harus berusaha keras

Sayadaw U Tejaniya

👁 1 View
2020-12-30 09:58:21

Pada awalnya, kita tidak terbiasa sadar bahkan terhadap objek yg sederhana seperti nafas atau suara sekalipun. Perlahan-lahan ketika kwalitas kesadaran semakin membaik, batin dapat menyadari lebih banyak objek pada setiap pintu indra pada waktu yg bersamaan.

Ini bukanlah kacau atau melamun. Itu tandanya kesadaran dalam kondisi normalnya atau semakin terbuka, dan sudah seharusnya ketika kesadaran semakin tajam dapat menerima lebih banyak objek.

Kesadaran tidak membutuhkan terlalu banyak energi usaha. Tidak perlu memaksa atau menggunakan banyak usaha untuk bisa mengetahui objek. Kenali saja saat ini dan biasakan seperti itu. Teruslah sadar secara simple/alami.

Jika kesadaran berdiam pada objek 'jasmani dan batin' untuk waktu yang lama, ia dapat menerima objek-objek seperti: melihat, mendengar, sensasi tubuh, berpikir, merasakan, dan perlahan-lahan batin dapat mengetahuinya.

Tapi jika Anda menetapkan objek tertentu dan hanya memfokus pada satu objek tersebut sepanjang waktu, kesadaran tidak dapat mengetahui hal-hal yg lainnya. Itu sebabnya jangan terlalu banyak menggunakan usaha memfokus untuk bisa sadar. Cobalah untuk sekedar mengetahui, mengenali objek, semampunya dan lanjutkanlah dengan kesabaran.

Jika kesadaran Anda menjadi lebih tajam dan Anda dapat melihat lebih banyak objek, maka saat itulah batin dapat mulai menyelidiki (belajar)- itu nanti.

Apa yang terjadi? Kenapa seperti ini? Ini nanti. Pertama-tama, pekerjaan kita hanya untuk mengetahui objek secara berkelanjutan, yang merupakan segala sesuatu yg sedang kita alami.

Sayadaw U Tejaniya

============================

Pada dasarnya, secara natural batin bisa mengetahui banyak objek, tetapi kita yg menutupnya dengan berkonsentrasi hanya pada satu objek

Sut: Berapa banyak objek yg Anda ketahui?

Yogi: Banyak objek

Sut: Benar.. Tidak sulit bukan? Sebenarnya, secara natural batin kita dapat mengetahui banyak objek, secara alami. Menyadari satu objek itu berarti Anda mencoba untuk memfokus hanya pada satu objek, Anda berlatih hanya dengan satu objek.

Padahal alamiahnya batin kita sudah bisa mengetahui banyak objek, Anda mengetahui ketika melihat, Anda tahu ketika mendengar, Anda bisa tahu ketika tangan Anda bergerak, Anda bisa tahu ketika melakukan sesuatu, mengetahui ketika berbicara di telpon.

Anda bisa melakukan apapun, pada waktu yg bersamaan, karena pada dasarnya batin bisa mengetahuinya, akan tetapi Anda yg mencoba melatihnya dengan berkonsentrasi hanya pada satu objek. Itulah sebabnya nanti Anda tidak akan bisa mengetahui banyak objek, akan sangat sulit.

Memang pada awalnya kesadaran kita masih sulit untuk bisa menyadari banyak objek, kita memulainya dengan menggunakan satu objek agar kesadaran muncul, sementara teruslah berlatih dengan satu objek, akan tetapi ketika secara natural kesadaran Anda semakin membaik, Anda akan bisa menyadari beberapa objek.

Sebagai contoh, ketika Anda memulai dengan objek napas, perlahan-lahan selain Anda mengetahui adanya napas Anda juga secara bersamaan bisa mengetahui adanya pikiran. Benar?
Di waktu yg sama Anda juga mengetahui adanya sensasi panas, Anda tahu ada rasa sakit, perlahan-lahan ketika kesadaran Anda akan semakin membaik, Anda akan menerima banyak objek yg terjadi.

Kita perlu mengijinkan kesadaran kita untuk mengetahui seperti ini, tetapi karena Anda berlatih hanya menginginkan satu objek, maka ketika kesadaran menyadari objek yg lain, Anda mengatakan "abaikan saja.. abaikan saja (ignore it.. ignore it), maka hal itu akan menjadi kebiasaan Anda.

Meditasi vipassana perlu mengetahui lebih banyak objek (hanya saja pastikan keadaan tsb hadir secara natural bukan diharuskan atau dipaksakan), untuk meditasi samatha mereka hanya membutuhkan satu objek untuk berkonsentrasi.

Jadi apa yg Anda inginkan, hanya ada dua metoda, Anda bisa memilih vipassana atau samatha, tapi ketika Anda menetapkan hanya mengetahui cara samatha, maka ketika Anda berlatih vipassana Anda juga akan tetap melakukannya dengan cara samatha. Hal ini tidak bisa menumbuhkan kebijaksanaan. Karena berbeda cara pendekatannya, berbeda gagasannya.

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com