Sariputta | Meditasi Cinta Kasih. Bagaimana? Sariputta

Meditasi Cinta Kasih. Bagaimana?

Bhikkhu Assaji

👁 1 View
2017-10-27 20:57:06

Sebagai umat Buddha yang bajik, kita seyogyanya dengan rajin dan tekun melaksanakan meditasi cinta kasih.

Bagaimana caranya melaksanakan meditasi cinta-kasih?

Pertama kali adalah dengan memancarkan cinta kasih kepada diri sendiri.

Memancarkan cinta-kasih kepada diri sendiri adalah mudah, dikarenakan setiap makhluk sangat menyayangi diri mereka sendiri.

Di dalam batin, katakan :
“Semoga saya berbahagia”

“Semoga saya terbebas dari penderitaan”
“Semoga saya dapat mempertahankan kebahagiaan yang sudah diperoleh”
“Saya adalah pemilik kamma saya”

Lakukan ini juga kepada orang yang kita hormati, seperti guru kita atau seseorang yang benar-benar kita hormati.

Lakukanlah untuk 5 atau 10 orang. Setelah anda terbiasa, lakukanlah kepada orang yang anda sayangi, seperti orang tua, saudara, sahabat.

Cinta kasih anda akan menjadi semakin meluas dan semakin kuat. Pikiran anda akan menjadi lebih lembut.
Kemudian lakukan kepada orang yang bersifat netral dengan anda, maka bahkan kepada orang yang netral dengan anda, anda memiliki cinta kasih.

Hal ini adalah sangat terpuji. Begitu anda mulai terbiasa lakukan ini untuk musuh anda.

Semoga musuh saya berbahagia, terbebas dari pikiran. Sehingga kebencian anda akan berkurang dari waktu ke waktu.

Setelah anda terbiasa memancarkan cinta kasih secara individu, cobalah pancarkan cinta kasih kepada semua makhluk.:

Di dalam batin mengatakan:

“Semoga semua makhluk berbahagia”

“Semoga semua makhluk terbebas dari penderitaan”

“Semoga semua makhluk dapat mempertahankan kebahagiaan yang sudah diperoleh”

“Semua makhluk adalah pemilik kamma mereka masing-masing”

Cinta kasih memiliki manfaat yang sangat besar, kita bisa saling memaafkan, mentolerir kesalahan orang lain.

Dan kita bisa membuka pintu hati kita kepada siapapun, kita menjadi lebih hangat dan rela menolong orang-orang yang sedang dalam kesusahan.

“Para bhikkhu, seandainya saja hanya selama sejentikan jari, seorang bhikkhu memancarkan buah pikir cinta kasih, mengembangkannya, memberikan perhatian kepadanya, maka, orang seperti itu benar-benar dapat disebut seorang bhikkhu. Tak sia-sialah dia bermeditasi. Dia bertindak sesuai dengan ajaran Sang Guru, dia mengikuti nasihat Sang Guru, makan makanan yang sepantasnya dia peroleh dari menerima derma makanan. Betapa lebih besarnya cinta kasih itu jika dia mengembangkannya.”

Aṅguttara Nikaya (I, vi, 3-5)

Latih lah cinta kasih sebanyak mungkin. Maka anda akan mendapat manfaat yang besar kini dan di masa yang akan datang.

Kelahiran di alam2 bahagia seperti manusia, dewa, Brahma akan di capai.

Bahkan yang tertinggi kebahagiaan Nibbana.

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com