Perbedaan 'meditator' VS 'bukan meditator'
Sayadaw U Tejaniya
👁 1 View2023-03-11 12:15:47
Orang yg bermeditasi dengan yg tidak bermeditasi keduanya mengetahui objek melalui ke 6 indriya yg sama, tetapi cara pikiran mereka bereaksi atau kualitas batin mereka berbeda. Mengapa demikian?
Hal ini dikarenakan mereka memiliki sudut pandang (attitude) yg berbeda.
Mereka yg tidak bermeditasi selalu menghakimi apapun yg dialaminya, mereka berpikir bahwa setiap pengalaman apakah itu yg baik ataupun buruk selalu dihakimi dan selalu memikirkan tentang konsep.
Ketika pikiran menilai sebagai sesuatu yg baik, ia menyukainya (keserakahan); ketika pikiran menilai sebagai hal yg buruk, ia akan menolaknya (kebencian).
Pikiran mereka yg bermeditasi tidak menghakimi suatu pengalaman apapun karena memiliki pandangan yg benar bahwa pengalaman apapun yg muncul adalah wajar/alamiah. Bukanlah sesuatu yg baik ataupun buruk.
Itulah mengapa kita mengamati setiap pengalaman/objek dan menggunakannya untuk menumbuhkan kesadaran (awareness), kestabilan batin (samadhi) dan kebijaksanaan.
Sesuatu yg alamiah bukanlah personal; alamiah bukan baik atau buruk- mereka sangatlah sederhana.
Alamiah berarti bahwa apapun yg terjadi karena adanya sebab dan keterkondisian; proses sebab dan akibat yg terjadi tersebut dinamakan proses alamiah. Tidak ada siapapun di sana.
Jika anda tidak memiliki pandangan yg benar, anda tidak dapat berlatih meditasi. Hanya menyadari saja belumlah cukup - 'sadari, sadari, sadari, perhatikan' itu belum cukup.
Anda harus memiliki informasi yg benar, lalu kemudian anda dapat berpikir dengan cara yg benar dan berlatih dengan cara yg benar.
Note: Kalau seseorang dikatakan sebagai 'Meditator' ialah mereka yg memiliki: Sikap mental (Attitude), Pandangan, Pemikiran yg benar ketika bermeditasi, maka seberapa lama pun orang itu telah berlatih meditasi TETAPI BELUM memahami hal-hal tersebut di atas ketika berlatih, maka ia belum bisa dikatakan sebagai meditator.