Pintu Indera
Bhikkhu Revata
👁 1 View2018-07-15 20:27:17
Ada enam pintu indera di mana obyek-obyek yang bisa dilihat, obyek-obyek suara, obyek-obyek bebauan, obyek-obyek rasa, obyek-obyek sentuhan dan obyek-obyek pikiran dapat berbenturan. Karena perhatian tidak bijaksana, keserakahan timbul pada saat kontak dengan obyek yang diinginkan. Dengan cara yang sama, karena kebencian, perhatian tidak bijaksana muncul pada saat kontak dengan obyek yang tidak diinginkan. Kapanpun keserakahan atau kebencian timbul, khayalan mengikutinya.
Sifat keserakahan adalah menginginkan atau mengidamkan. Fungsinya adalah menempel amat kuat seperti lem. Ketika keinginan untuk obyek muncul, keserakahan menempel pada obyek. Jadi, keserakahan hanya melakukan kerjanya. Kebencian dan khayalan juga melakukan pekerjaan mereka masing-masing.
Masalah muncul dengan identitas-diri, yang menjamin bahwa lobha, dosa, moha tidak dapat dipisahkan dari ‘aku’, ‘diriku’, dan ‘milikku’.
Karena identitas-diri, kekotoran batin (seperti lobha, dosa, moha dan ‘aku’ tidak dapat dipisahkan. Jadi, ketika keserakahan, kebencian dan ketidaktahuan akan fenomena sebenarnya muncul, kita mengambil mereka menjadi keserakahan ‘ku’, kebencian ‘ku’ dan khayalan ‘ku’. Hal yang sama berlaku untuk kebanggaan, kecemburuan, iri hati dan sebagainya
Karena pandangan salah, melihat hal-hal sebagai ‘aku’, ‘diriku’, dan ’milikku’, kita melakukan perbuatan yang tidak baik. Jika kita memeriksa perbuatan-perbuatan salah ini, kita bisa melihat bahwa perbuatan dengan tubuh dan ucapan yang salah adalah hasil akhir perbuatan dengan pikiran yang salah. Jika perbuatan dengan pikiran tidak baik, maka perbuatan dengan tubuh dan ucapan yang dihasilkan juga tidak baik. Jika perbuatan dengan pikiran baik, maka perbuatan dengan tubuh dan ucapan yang dihasilkan juga baik. Kurangnya kesadaran, membuat kita tidak sadar akan kekotoran batin itu, sehingga beralih dari tahap dorman ke tahap obsesi dan akhirnya ke tahap pelanggaran. Ketika ini terjadi, sudah terlambat untuk menghentikan proses tersebut dan kita tidak punya pilihan selain menanggung akibatnya.
Semoga semua makhluk baik adanya dan berbahagia.
Semoga semua makhluk mempunyai kesempatan untuk berlatih meditasi.
Semoga Anda dapat melihat dan mengetahui Dhamma di dalam kehidupan ini juga.
Semoga Anda semua dapat berlatih ajaran sejati dari Sang Buddha.
Semoga harapan Mulia semua makhluk terpenuhi.
Semoga Anda semua terbebas dari semua penderitaan.
Salam penuh mettā,
Bhikkhu U Revata