Sariputta | Aku Tidak Cukup Baik (Kutipan Buku si cacing & Kotoran Kesayangannya 3) Sariputta

Aku Tidak Cukup Baik (Kutipan Buku si cacing & Kotoran Kesayangannya 3)

Ajahn Brahmavamso

👁 1 View
2023-03-11 10:12:49

Ada penyakit Barat mengerikan bernama kurangnya perasaan bahwa diri ini berharga. Sungguh mengherankan melihat betapa berkali-kali ketika orang-orang mulai mengembangkan meditasi yang luar biasa, dengan begitu mudahnya: Anda tinggal beristirahat, Anda menjadi damai, dan berbagai hal menakjubkan mulai terjadi, namun kemudian Anda malah berhenti sama sekali, Anda takut, sebab Anda merasa, ”Aku tak Iayak mendapatkan kebahagiaan ini...."

Hal ini pertama kaIi terjadi dengan seorang biksuni asal Australia yang menjalani retret bersama saya. Meditasi biksuni ini berlangsung benar-benar baik; ia nyaris mencapai tataran meditasi yang menakjubkan, namun ia tak bisa melaju Iebih Ianjut.

Saya mewawancarainya, ”Kenapa begitu? Apa masalahnya?” Ia mengatakan bahwa ia pikir ia tidak Iayak mendapatkan kebahagiaan yang begitu luar biasa ini. 
Sejak itu saya mulai menyadari bahwa teIah tersebar begitu banyak rasa tidak percaya diri, terutama di antara orang Barat dan mereka yang menjalani sistem pendidikan ala Barat. Penyakit ini sedemikian rupa sehingga mereka mempercayai bahwa mereka tak bisa meraih apa pun yang seharusnya dicapai dalam hidup‘ kebahagiaan, hubungan yang bahagia, kesuksesan hidup' kesehatan yang baik. Anda tak bisa mencapai semuanya sama sekali. Mengapa? Karena ”aku tak Iayak mendapatkannya”.

semuanya ini berasal dari ketika Anda masih kanak-kanak. Ketika anda di sekolah. Saat Anda tak pernah menjadi juara kelas. Atau meskipun Anda berhasll menjadi Juara kelas. seperti yang saya alami, saya malah dikirim ke sekolah yang Iebih besar yang di sana makin sulit untuk menjadi juara. Lalu, jika Anda laki - laki, Anda harus pintar dan bisa bermain sepakbola dengan benar-benar baik (di lnggris), punya banyak teman, punya banyak pacar. Jika tidak, Anda gagal.

Lalu gadis-gadis, kecuali Anda benar-benar sangat cantik, seperti super model, juga juara dalam semua mata pelajaran Anda, pintar olahraga, populer di antara teman-teman, dan hebat dalam keluarga, disayang papa dan mama; selain itu, Anda hanyalah orang gagal.

Standar ini telah dipasang begitu tingginya di dunia Barat sehingga nyaris tidak ada orang yang sebenarnya bisa mencapai semuanya itu. Kita tumbuh dengan pikiran bahwa kita senantiasa tidak cukup, bahwa ada sesuatu yang keliru dengan diri kita. Lalu, karena kita bermula dari sana, selama hampir sepanjang hidup, kita berjuang begitu keras, berusaha begitu rupa untuk mendapatkan penerimaan, mendapatkan cinta dari orang lain, dan yang Iebih sulit lagi, mendapatkan pengakuan dan cinta dari diri kita sendiri.

Jadi bagi Anda yang terutama sudah memiliki anak, mohon Jangan Iakukan hal ini terhadap anak-anak Anda. Bayangkan anak - anak Anda yang malang. Anda berharap prestasi mereka baik di Sekolah. Anda berharap mereka bisa masuk universitas, sehingga Anda bisa saja malah memberi mereka masa-masa yang begitu menyiksa.

Tidak setiap anak bisa menjadi juara kelas. Tidak semua anak bisa menjadi dokter, insinyur, atau pengacara. Ya, ada sebagian anak yang secara alami akan unggul, namun sisanya akan mengalami begitu banyak tekanan yang dibebankan mereka di rumah ,”Ayo, kamu belum cukup bagus! Kamu baru juara dua tahun kami: kamu harus juara pertama!” ltulah yang mereka dapatkan di rumah.

Kemudian apa yang mereka dapat di sekolah, dari para guru,"Ayo kamu harus berjuang lebih keras lagi!” Apa yang mereka dapat dari teman-teman mereka? Kompetisi, yang dialami siswa dan siswi di halaman sekolah. Saya ingat sebagai remaja, tekanan dari rekan rekan sebaya cowok begitu besar: Anda harus keren, kuat, menarik bahkan persaingan di antara kaum cewek lebih parah lagi. Lalu,kita selalu saling mengejek, mencari-cari kesalahan satu sama lain. Selang beberapa lama, ada sebagian anak yang selalu mendengar hal yang buruk, selalu merasa dikecewakan, selalu merasa tidak cukup baik.

Meski kadang orangtua mereka berkata, ”Tapi kami mencintaimu!" Namun mengapa mereka tidak mengatakan itu dari dulu? Dan tidak hanya mengatakan, ”Kami sayang kamu,” tetapi juga, "Oh, kamu juara kedua dari belakang. Tidak apa - apa, Nak. ltu sudah kemajuan ketimbang tahun lalu.” Sebab seringkali apa yang orang-orang butuhkan adalah dorongan semangat. Ketika Anda mendapat dorongan semangat, Anda alaminya akan melakukan dengan lebih baik. Anda butuh lebih banyak pujian. Sebab, ketika orang-orang ini mendapatkan kritikan berulang kali dalam hidup, mereka kehilangan rasa percaya diri mereka. Mereka selalu berpikir ada yang salah pada diri mereka.

Anda sudah menjadi korban keadaan ini, jika ketika melihat diri Anda di cermin, Anda berkata, ”Ada yang salah denganku. Aku tidak tahu apa, tidak ada yang memberitahuku tapi ada yang salah denganku.” Manakala Anda bersama anak-anak Anda, berikanlah mereka dorongan alih-alih kritik, "Kamu sudah melakukan dengan baik. Tidak semua orang bisa masuk universitas, tapi banyak orang sukses yang tidak masuk ke universitas. Mereka malah keluar dari universitas, seperti Steve Jobs, Einstein, mereka tidak masuk universitas.”Anda bisa saja menekan anak-anak Anda untuk masuk ke universitas dan itu akan menghancurkan potensi mereka untuk menjadi Steve Jobs atau Einstein yang Iain.

Jika mereka tidak mau masuk ke universitas, katakan, ”Hebat! Menakjubkan! Brilian!" Dengan kata lain, apa pun yang anak-anak Anda Iakukan, tolong bangunlah mereka dengan pujian. Cintailah mereka. Katakan kepada mereka, ”Tidak apa-apa jika kamu tidak berprestasi di sekolah, atau hasil ujian akhirmu buruk. Selalu ada hal lain yang bisa kamu kerjakan.” Bayangkan bagaimana rasanya jika Anda menerima pujian, ketimbang kritik, pada momen-momen seperti itu.

Saya menghabiskan banyak masa hidup saya di Wihara Bodhinyana dengan membangun para biksu. Kapan pun mereka mendatangi saya dan berkata, ”Wah, saya berusaha meditasi, tapi malah ketiduran.” Saya akan berkata, ”Bagus! Bagus sekali! Setidaknya ketika Anda tidur, Anda tidak melanggar latihan moral!”

Atau, “Saya benar-benar tolol! Saya tak bisa menghafalkan pendarasan!” Saya akan berkata, ”Ada biksu-biksu hebat lain yang tak bisa mendaras. Itu tak begitu penting” Jadi ketika Anda benar-benar membangun orang lewat pujian, sungguh luar biasa apa yang bisa mereka capai. Sebab, apa yang mereka inginkan hanyalah sedikit penghargaan, sedikit pengakuan bahwa mereka itu oke. Dengan demikian, maka hal buruk bernama "pasti ada sesuatu yang salah denganku", akan Ienyap. Ketika Anda melihat diri Anda sendiri, apakah Anda merasa ada yang salah dengan Anda? Jika iya, maka apa yang sedang Anda perbuat dengan berpikir seperti itu adalah menumpuk semua kritik yang Anda terima pada masa lalu dan mempercayai semua itu! Anda akan jadi merasa tidak cukup baik, karena Anda mempercayai itu sebagai kebenaran.

https://www.instagram.com/p/B1ac9e1AgVp/…

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com