Sariputta | Anak yang Terlahir Dua Kali Sariputta

Anak yang Terlahir Dua Kali

👁 1 View
2018-07-16 16:25:07

Ada seorang anak, bernama Tang Jiangshan yang lahir pada tahun 1976 di Dong Fang, Kecamatan Gan Cheng, propinsi Hai Nan, China

Sewaktu berumur 3 tahun, tiba-tiba ia mengatakan kepada kedua orangtuanya: “Saya bukan anak kalian. Pada kehidupan lampau nama saya adalah Chen Mingdao, ayah kehidupan lampauku bernama San Die. Rumah saya di Dan Zhou, dekat laut.”

Omongan ini kalau didengar orang lain bagaikan omong kosong, perlu diketahui, Dan Zhou terletak di utara pulau Hai Nan, berjarak 160 km dari kota Dong Fang.

Selain itu, Tang Jiangshan mengatakan bahwasanya dirinya dibunuh dengan menggunakan golok dan tombak di dalam aksi kekerasan pada masa revolusi kebudayaan. Konon di bagian pinggangnya masih terdapat bekas luka bacok peninggalan kehidupan masa lalu. Yang membuat orang merasa takjub ialah Tang Jiangshan mampu berbicara dialek Dan Zhou dengan sangat fasih. Orang Dan Zhou berbicara bahasa Jun, berbeda sekali dengan dialek Hok Kian yang digunakan oleh penduduk kota Dong Fang.

Bayangkan, seorang bocah baru berumur beberapa tahun (balita), bagaimana bisa?

Pada saat Tang Jiangshan berumur 6 tahun, ia mendesak orang tuanya agar membawanya mengunjungi kerabatnya pada kehidupan masa lampau. Keluarganya tidak mau, maka ia mogok makan, akirnya sang ayah menurutinya, dan mereka pun pergi menuju tempat yang dimaksud yaitu desa Huang Yu, kecamatan Xin Ying – kota Dan Zhou.

Tang Jiangshan langsung menuju ke hadapan pak tua Chen Zan Ying, menggunakan bahasa Dan Zhou dan memanggilnya “San Die”, mengatakan dirinya bernama Chen Mingdao, yang pada masa revolusi besar kebudayaan oleh karena bentrokan fisik sehingga dibinasakan orang. Sesudah meninggal terlahir kembali di kecamatan Gan Cheng – kota Dong Fang, kini datang mencari orang tua kehidupan masa lampaunya.

Mendengar penuturan itu, Chen Zan Ying sejenak tertegun tak tahu bagaimana harus bersikap. Kemudian si anak kecil menunjukkan kamar tidur kehidupan masa lampaunya, dan menghitung satu persatu benda-benda pada kehidupan lampaunya.

Menyaksikan semuanya ini dengan kenyataan pada masa lalu sama sekali tidak meleset, pak tua Chen Zan Ying saking terharunya berpelukan menangis dengan Tang Jiangshan dan memastikan ia memang adalah kelahiran kembali anaknya yang bernama Chen Mingdao.

Tang Jiangshan juga telah mengenali kedua kakak perempuan dan kedua adik perempuannya serta para sobat kampung lainnya, bahkan termasuk teman wanita pada kehidupan masa lampaunya: Xie Shuxiang.

Semua kejadian ini telah membuat takjub kerabat dan tetangga Chen Mingdao. Sejak saat itu, “Manusia aneh dari dua masa kehidupan” ini, Tang Jiangshan, memiliki dua rumah dan dua pasang orangtua. Ia setiap tahun hilir mudik antara Dong Fang dan Dan Zhou. Si tua Chen Zan Ying beserta keluarga dan orang-orang desa menganggap Tang Jiangshan sebagai Chen Mingdao.

Oleh karena Chen Zan Ying tidak memiliki putra lainnya, Tang Jiangshan berperan menjadi anaknya dan berbakti hingga tahun 1998 ketika Chen Zan Ying meninggal dunia.

Kisah ini sempat dimuat beberapa media lokal, termasuk Majalah Femina Dunia Timur. Para editor majalah tersebut pada awalnya juga tidak percaya akan hal tersebut, namun melalui pemeriksaan berulang kali dan pembuktian lapangan, mau tak mau mengakui kebenaran tentang kejadian tersebut.

https://samaggi-phala.or.id/…/…/anak-yang-terlahir-dua-kali/

"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""
Sang Buddha berkata : 
“ Aku mengingat kembali kehidupan-kehidupanku yang lampau, yaitu satu kelahiran, dua, tiga, empat, lima, sepuluh, dua puluh, seratus kelahiran, seribu kelahiran, seratus ribu kelahiran….. demikianlah aku mengingat kembali kehidupan-kehidupanku yang lampau, terperinci berserta ciri-cirinya. Inilah pengetahuan sejati pertama yang kucapai pada malam jaga pertama…..”.

“ Aku melihat makhluk-makhluk mati dan lahir kembali, yang hina dan yang mulia, yang cantik dan yang buruk, yang bahagia dan yang malang. Aku melihat bagaimana makhluk-makhluk itu melanjutkan kehidupannya sesuai dengan perbuatan-perbuatannya. Inilah pengetahuan sejati kedua yang kucapai pada malam jaga kedua… “. (Majjhima Nikaya 36).

“Dengan melalui banyak kelahiran, aku telah mengembara dalam samsara (siklus kehidupan).
Terus mencari, namun tak kutemukan pembuat rumah (Tubuh) ini,
Sungguh menyakitkan 
kelahiran yang berulang-ulang ini ”.
(Dhammapada XI ;153)

Sang Buddha bersabda :
“ Dan apa beragam kamma itu ?
Adalah kamma yang akan berbuah 
di alam neraka,
di alam binatang, 
di alam asura, 
di alam preta,
di alam manusia, pula ada kamma yang berbuah 
di alam dewa .”
(Angutta Nikaya III : 414).

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com