Sariputta | Apabila kita terlahir di alam rendah, akankah kita berada di sana sepanjang masa? Sariputta

Apabila kita terlahir di alam rendah, akankah kita berada di sana sepanjang masa?

👁 1 View
2019-08-07 15:03:28

Umat Buddha percaya bahwa lamanya waktu yang dihabiskan di alam rendah bergantungan pada jumlah kamma buruk yang telah dikumpulkan.

Tidak ada hal yang namanya penderitaan abadi untuk siapapun juga, tidak peduli seberapa banyak kejahatan yang dilakukan.

Walaupun mungkin memerlukan waktu yang sangat lama, penderitaan akan berakhir ketika kamma buruk telah habis.

Oleh sebab itu, ajaran Buddha tidak mengenal konsep yang tidak adil akan hukuman yang tidak terbatas untuk suatu perbuatan jahat tertentu.

Ajaran Buddha juga tidak mengancam pengikut dari ajaran lain dengan bentuk hukuman apapun. Siapapun saja memiliki kebebasan untuk memilih keyakinan dan jalan yang berbeda untuk diri mereka sendiri.

Apakah kita berada di alam Surga selamanya? Apakah Surga merupakan tujuan tertinggi?

Makhluk – makhluk yang telah melakukan banyak kebajikan dan mengumpulkan banyak kamma baik akan terlahir di alam Surga. Jika seseorang belum mampu mencapai Nibbana, Buddha mendorong setiap dari kita untuk menjalani kehidupan yang lurus dan bajik untuk dapat terlahir di alam‐alam yang lebih tinggi, dan yang lebih penting untuk melindungi diri kita dari kelahiran kembali di alam rendah.

Sementara kehidupan di alam Surga dapat berlangsung dalam waktu yang sangat lama, namun tetap saja ia tidak kekal. Makhluk‐makhluk di alam tersebut juga pada akhirnya akan meninggal dan dilahirkan kembali ketika kamma baik telah habis.

Dengan demikian, umat Buddha tidak menganggap kelahiran kembali di alam Surga sebagai tujuan tertinggi. Untuk kebanyakan umat Buddha tujuan tertinggi adalah mencapai Nibbana.

Dikatakan bahwa Nanda, saudara kandung Buddha, tidak puas dan memberitahukan Buddha jika dia ingin melepaskan kehidupan suci. Buddha kemudian membawanya ke salah satu alam Surga dan menunjukkan kepadanya segala kesenangan di sana. Buddha memberinya janji bahwa dia dapat menikmati semua kesenangan itu apabila dia berlatih Dhamma dengan baik. Hal ini menginspirasikan Nanda dan dia berlatih sangat keras untuk dapat terlahir di alam Surga itu.

Sementara berlatih, Nanda secara bertahap menyadari Nibbana jauh lebih berbahagia dari makhluk di alam Surga, dia kemudian membebaskan Buddha dari janji semulanya.

Lalu Nibbana itu apa?

Tanpa mempelajari ajaran Buddha terlebih dahulu dan berlatih di jalan yang telah ditetapkan oleh Buddha, Nibbana merupakan konsep yang sulit untuk digenggam atau dipahami. Hal itu serupa dengan usaha dalam menjelaskan warna bagi orang buta dan bunyi bagi orang tuli. Bahasa yang biasa tidak cukup untuk menjelaskan Nibbana. Nibbana harus dialami dan dipahami.

Bagaimanapun, secara ringkas, Nibbana adalah akhir dari segala nafsu dan penderitaan. Ia dicapai oleh seseorang yang telah menghapus segala aspek dari ketamakan, kebencian dan kebodohan. Ia adalah keadaan kebahagiaan dan kesenangan yang abadi yang tidak lagi dilahirkan kembali.

Buddha telah mengajari kita bagaimana mengurangi, dan pada akhirnya mengakhiri ketamakan, kebencian dan kebodohan dalam segala aspeknya. Dan ini dapat dilakukan dengan berlatih faktor yang baik dari kemurahan hati dan kebaikan, kesabaran dan belas kasih, moralitas dan kebijaksanaan.

Dengan latihan yang baik akan ajaran Buddha, dimungkinkan bagi siapapun dari kita untuk mengalami kedamaian dan kebahagiaan dari Nibbana, bahkan di kehidupan sekarang. Selidiki, periksa dan cobalah ajaran Buddha untuk diri anda sendiri!

Tidak perlu menunggu sampai kematian, 
alami Surga ketika anda masih hidup. 
Surga di sini dan saat ini,
itulah rasa dari Nibbana di kehidupan ini.
https://www.instagram.com/p/B02XgL0gTNC/…

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com