Apakah Kamu Yakin Bahwa kamu Benar? Oleh Thich Nhat Hanh (Kutipan Buku Angen )
👁 1 View
2019-07-30 13:34:52
Suatu Ketika,Seorang laki-laki telah meninggalkan rumahnya untuk waktu yang lama. Sebelum dia pergi,Istrinya hamil , namun suaminya itu tidak tahu kehamilan itu. Ketika dia pulang, lstrinya telah melahirkan seorang anak. Suaminya curiga bahwa anak laki-laki itu bukanlah anaknya, dan dia percaya bahwa anak itu adalah anak tetangganya yang dulu bekerja untuk keluarganya. Dia melihat anak kecil itu dengan penuh kecurigaan. Dia membenci anak itu. Dia melihat Wajah tetangganya tercerminkan dalam wajah anak kecil itu. Kemudian pada suatu hari saudara laki-lakinya datang berkunjung untuk pertama kali. Ketika dia melihat anak kecil itu, dia berkata pada saudaranya, “Dia persis seperti kamu. Dia benar-benar; duplikatmu.” Kunjungan saudara laki-lakinya itu adalah suatu peristiwa yang membahagiakan, karena telah membantu Ayah tersebut membuang persepsi kelirunya. Tapi persepsi keliru itu telah mengontrol kehidupan laki-laki ini selama dua belas tahun. Ia telah membuat sang ayah tersebut sangat menderita. Ia telah membuat istrinya sangat menderita, dan, tentu saja, anak kecil itu menderita akibat kebencian seperti itu.
Setiap saat kita bertindak berdasarkan persepsi yang salah. Kita tidak boleh langsung yakin dengan persepsi apa pun yang kita punya. Ketika kamu melihat pada mentari terbenam yang indah, kamu mungkin sangat yakin bahwa kamu sedang melihat mentari itu sebagaimana adanya pada saat itu, tapi seorang ahli sains akan memberitahu kamu bahwa gambaran mentari yang kamu lihat adalah gambaran mentari dari delapan menit yang lalu. Sinar mentari membutuhkan delapan menit untuk mencapai ke permukaan bumi dari jarak yang begitu jauh. Begitu juga, ketika kamu melihat sebuah bintang, kamu berpikir bahwa bintang itu ada di sana, tapi bintang itu mungkin sebenarnya telah hilang, satu, dua, atau sepuluh ribu tahun sebelumnya.
Kita harus sangat berhati-hati dengan persepsi kita, jika tidak berhati-hati kita akan menderita. Sangatlah membantu menulis pada selembar kertas, “Apakah kamu yakin?” dan menggantungnya di kamarmu. Di klinik-klinik dan rumah sakit, mereka telah mulai menggantungkan tanda-tanda seperti ini: “Walaupun kamu sudah yakin, periksalah kembali.” Ini suatu peringatan bahwa jika suatu penyakit tidak dideteksi dini, maka ia akan menjadi sangat sulit untuk disembuhkan. Dokter tidak berpikir tentang bentuk-bentuk pikiran. Mereka hanya berpikir tentang suatu penyakit yang tersembunyi. Tapi kita juga bisa menggunakan semboyan ini-“Walaupun kamu sudah yakin, periksalah kembali.” Kita telah membuat diri kita sendiri menderita, kita menciptakan neraka bagi diri kita sendiri dan orang-orang yang kita cintai karena persepsi kita. Apakah kamu sudah yakin akan persepsimu?
Ada orang-orang yang menderita akibat persepsi keliru selama sepuluh atau dua puluh tahun. Mereka yakin orang lain telah mengkhianati mereka atau membenci mereka, walaupun orang itu sebenarnya hanya bermaksud baik. Seseorang yang menjadi korban persepsi yang salah membuat dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya sangat menderita.
Ketika kamu marah, dan kamu menderita, tolong kembalilah dan lihatlah dengan sangat mendalam pada isi, sifat dasar dari persepsi kamu. Jika kamu mampu menyingkirkan persepsi yang salah, kedamaian dan kebahagiaan akan kembali hadir dalam dirimu, dan kamu akan mampu mencintai orang itu lagi.