Kakek Dan Gadis Muda
👁 1 View
2018-04-03 10:57:48
Saat musim semi, kereta K529 jurusan Hangzhou menuju Chengdu, Tiongkok sangatlah padat. Seorang kakek yang duduk di dekat jendela, menceritakan kisah beruntungnya kepada seorang wanita disebelahnya.
Ternyata, kakek tersebut membeli tiket berdiri (tanpa tempat duduk). Sebab itu dia datang lebih pagi supaya kebagian kursi. Benar, saat naik ke atas kereta, ada sebuah kursi kosong. Ia beruntung, sampai kereta mulai berjalan tidak ada satu penumpang pun yang memiliki tiket kursi tersebut.
Kereta sangat padat, orang berdiri berdesakan di samping kakek ini, termasuk seorang wanita muda - belum 20 thn - tapi terlihat sangat kurus dan lemah. Ia kelihatan capai terjepit penumpang lain.
Melihatnya, kakek ini bertanya: "Berdiri seperti ini pasti sangat lelah, kamu harusnya seperti aku, datang lebih pagi dan cari tempat duduk. Tujuanmu kemana?"
"Aku tidak apa-apa kek, aku turun di Jingmen."
"Wah, kalau begitu besok sore baru sampai ya? Bagaimana mungkin terus berdiri selama itu?" tanya kakek sambil menggelengkan kepalanya, tanda khawatir.
Setelah lewat beberapa saat, kakek berkata kepada wanita tersebut: "Begini, sebentar lagi aku akan turun. Kamu duduk saja di kursiku."
"Baik, terima kasih kakek!", jawab wanita tersebut dengan senyuman, terpancar rasa bersyukur dari wajahnya.
Setelah lewat beberapa saat, petugas datang memeriksa tiket. Ketika melihat tiket wanita itu, ia heran dan bertanya: "Ini kan tiket dengan kursi, mengapa berdiri?"
Wanita tersebut tersenyum: "Kakek ini lebih membutuhkan kursi daripada aku."
"Apakah kamu ada memberitahunya?"
"Bagaimana mungkin aku mengatakannya. Ia tidak akan duduk dengan tenang." jawab wanita tersebut.
Petugas itu tersentuh, dan dengan pelahan ia berkata; "Ikut aku ke kantin, aku bantu kamu carikan kursi."
Wanita itu kemudian menunduk, mengambil sebuah tongkat dari bawah kursi. Melihat itu semua orang sangat terkejut dan terharu.
Gadis cacat mengorbankan tempat bagi seorang kakek, tanpa mengharap pujian...........
Aku memilih untuk berbuat baik, bukan karena aku lemah. Namun karena aku mengerti, berbuat baik adalah indah.
Aku memilih bersabar, bukan karena aku kalah. Namun karena aku mengerti, sabar membawa ketenangan dan kedamaian.
Aku memilih toleran, bukan karena aku pengecut. Namun karena aku mengerti, toleransi adalah kebajikan.
Aku memilih untuk memaafkan, bukan karena aku tak berprinsip. Namun karena aku mengerti, untuk dimaafkan aku harus memaafkan.
Aku memilih untuk jujur, karena aku mengerti, kejujuran adalah tanggung jawab manusia.
Aku memilih untuk rendah hati, bukan karena aku bodoh. Namun karena aku mengerti, rendah hati dapat membantu sesama, membantu sesama dapat membawa kebahagiaan.