Sebutir Permen
👁 1 View
2018-05-24 14:04:23
Seorang lelaki tua terbaring lemah di rumah sakit "Harapan Kita."
Sementara seorang anak muda datang menengoknya setiap hari dan menghabiskan waktu berjam2 bersama lelaki tua itu.
Anak muda itu menyuapinya, membersihkan badannya, dan membimbingnya berjalan2 di taman, lalu membantunya kembali berbaring.
Anak muda itu baru pergi setelah merasa bila lelaki tua itu sudah bisa ditinggal.
Suatu saat perawat yang datang memberi obat dan memeriksa kondisi orang tua itu berkata,
"Bapak punya anak yang berbakti. Setiap hari ia datang untuk mengurus Bapak.
Sungguh beruntung ya, Pak.”
Lelaki tua itu memandang perawat itu sejenak, lalu memejamkan kedua matanya.
Dengan nada sedih, lelaki tua itu berkata,
“Saya berangan2, seandainya ia adalah salah seorang anak saya.
Sebenarnya, Ia adalah anak yatim yang tinggal di lingkungan tempat tinggal kami.
Dulu, saya melihatnya menangis setelah kematian ayahnya. Saya pun menghiburnya, dan membelikan PERMEN untuknya.
Setelah itu saya tidak pernah lagi berbincang dengannya.
Kemudian ketika ia tahu kalau saya dan istri hanya tinggal berdua saja, ia pun berkunjung setiap hari untuk memastikan kami baik2 saja.
Ketika kondisi fisik saya mulai menurun, ia mengajak saya dan istri saya tinggal di rumahnya, lalu secara rutin membawa saya ke rumah sakit untuk mengecek kondisi kesehatan."
"Saya pun pernah bertanya padanya,
Nak, mengapa engkau menyusahkan diri untuk mengurus kami?’
Sambil tersenyum anak itu menjawab,
"Manisnya permen dari bapak masih terasa di mulut saya, Pak...’”
Orang yang baik hatinya pasti akan mendapatkan buah karma yang baik pula, jangan memikirkan untung/rugi, ketika mempunyai kesempatan untuk membantu orang yang perlu bantuan.
Lakukan saja perbuatan baik secara spontan, dengan hati yang tulus dan ikhlas.
Jika kita tabur benih kebajikan pasti berbuah kebajikan pula. Entah hari esok ataupun hari lusa.