Kisah Lima Bhikkhu
lay
Suatu ketika terdapatlah lima bhikkhu yang berdiam di Savatti. Masing-masing bhikkhu itu mempraktekkan pengendalian terhadap salah satu dari lima indrianya dan mereka masing-masing menganggap bahwa apa yang ia praktekkan adalah yang paling sulit. Sehingga terjadilah pertentangan pendapat mengenai hal itu; dan mereka tidak dapat mencapai suatu kesamaan pendapat. Akhirnya mereka pergi menghadap Sang Buddha untuk menanyakan perihal itu.
Sang Buddha berkata kepada mereka, “Masing-masing indria sama sulitnya untuk dikendalikan; tetapi semua bhikkhu harus mengendalikan kelima indria itu dan bukan hanya salah satu indria saja. Hanya mereka yang telah mengendalikan seluruh indria akan terbebas dari proses tumimbal lahir.”
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 360 dan 361 berikut ini :
Sungguh baik mengendalikan mata;
sungguh baik mengendalikan telinga;
sungguh baik mengendalikan hidung;
sungguh baik mengendalikan lidah.
Sungguh baik mengendalikan perbuatan;
sungguh baik mengendalikan ucapan;
sungguh baik mengendalikan pikiran;
Seorang bhikkhu yang dapat mengendalikan semuanya
akan terbebas dari semua penderitaan.
Sang Buddha berkata kepada mereka, “Masing-masing indria sama sulitnya untuk dikendalikan; tetapi semua bhikkhu harus mengendalikan kelima indria itu dan bukan hanya salah satu indria saja. Hanya mereka yang telah mengendalikan seluruh indria akan terbebas dari proses tumimbal lahir.”
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 360 dan 361 berikut ini :
Sungguh baik mengendalikan mata;
sungguh baik mengendalikan telinga;
sungguh baik mengendalikan hidung;
sungguh baik mengendalikan lidah.
Sungguh baik mengendalikan perbuatan;
sungguh baik mengendalikan ucapan;
sungguh baik mengendalikan pikiran;
Seorang bhikkhu yang dapat mengendalikan semuanya
akan terbebas dari semua penderitaan.
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com