Kisah Samanera Revata
lay
Suatu hari, para bhikkhu berkata kepada Sang Buddha, “Revata mendapatkan banyak pemberian dari umat, ia menjadi terkenal dan beruntung. Meskipun demikian ia tinggal sendirian di hutan, melalui kemampuan batin luar biasa ia sekarang telah membangun lima ratus vihara untuk lima ratus bhikkhu.”
Kepada mereka Sang Buddha berkata, “Para bhikkhu, murid-Ku Revata telah memusnahkan semua nafsu keinginan; ia telah melampaui kebaikan maupun kejahatan.”
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 412 berikut :
Seseorang yang telah mengatasi kebaikan,
kejahatan, dan kemelekatan,
yang tidak lagi bersedih hati, tanpa noda, dan suci murni,
maka ia Kusebut ‘brahmana’
--------
Notes :
Samanera Revata telah mencapai kesucian Arahat, ia telah melampaui dualisme kebaikan dan kejahatan. Telah melampaui kebaikan maupun kejahatan, tidak melekat kepada keduanya, bukanlah berarti tidak peduli kebaikan maupun kejahatan. Dalam cerita samanera Revata diatas, ia menciptakan tempat tinggal untuk bhikkhu-bhikkhu yang berjumlah banyak (lihat kisah 98), dan para bhikkhu lainnya memikirkan betapa besar jasa kebajikan yang telah dilakukan samanera Revata dengan cara itu. Seorang arahat tidak lagi membuat karma baru, tindakan yang dilakukan oleh seorang arahat tidak lagi menghasilkan buah karma, karena itu kebajikan yang dilakukan arahat tidak lagi relevan dalam situasi seperti yang dibicarakan para bhikkhu itu.
Kepada mereka Sang Buddha berkata, “Para bhikkhu, murid-Ku Revata telah memusnahkan semua nafsu keinginan; ia telah melampaui kebaikan maupun kejahatan.”
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 412 berikut :
Seseorang yang telah mengatasi kebaikan,
kejahatan, dan kemelekatan,
yang tidak lagi bersedih hati, tanpa noda, dan suci murni,
maka ia Kusebut ‘brahmana’
--------
Notes :
Samanera Revata telah mencapai kesucian Arahat, ia telah melampaui dualisme kebaikan dan kejahatan. Telah melampaui kebaikan maupun kejahatan, tidak melekat kepada keduanya, bukanlah berarti tidak peduli kebaikan maupun kejahatan. Dalam cerita samanera Revata diatas, ia menciptakan tempat tinggal untuk bhikkhu-bhikkhu yang berjumlah banyak (lihat kisah 98), dan para bhikkhu lainnya memikirkan betapa besar jasa kebajikan yang telah dilakukan samanera Revata dengan cara itu. Seorang arahat tidak lagi membuat karma baru, tindakan yang dilakukan oleh seorang arahat tidak lagi menghasilkan buah karma, karena itu kebajikan yang dilakukan arahat tidak lagi relevan dalam situasi seperti yang dibicarakan para bhikkhu itu.
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com