Ia Telah Mendengar (1)
Suta 1 (SN 29.7)
Di Sāvatthī … Sambil duduk di satu sisi, bhikkhu itu berkata kepada Sang Bhagavā: ‘Yang Mulia, apakah sebab dan alasan mengapa seseorang di sini, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, terlahir kembali di tengah-tengah kawanan nāga yang terlahir dari telur?”
“Di sini, bhikkhu, seseorang melakukan perbuatan yang bertentangan melalui jasmani, ucapan, dan pikiran. Ia telah mendengar: ‘Nāga yang terlahir dari telur berumur panjang, indah, dan berbahagia.’ Ia berpikir: ‘Oh, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, semoga aku terlahir kembali di tengah-tengah kawanan nāga yang terlahir dari telur!’ Maka, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di tengah-tengah kawanan nāga yang terlahir dari telur.
“Ini, para bhikkhu, adalah sebab dan alasan mengapa seseorang di sini, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, terlahir kembali di tengah-tengah kawanan nāga yang terlahir dari telur.”
“Di sini, bhikkhu, seseorang melakukan perbuatan yang bertentangan melalui jasmani, ucapan, dan pikiran. Ia telah mendengar: ‘Nāga yang terlahir dari telur berumur panjang, indah, dan berbahagia.’ Ia berpikir: ‘Oh, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, semoga aku terlahir kembali di tengah-tengah kawanan nāga yang terlahir dari telur!’ Maka, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di tengah-tengah kawanan nāga yang terlahir dari telur.
“Ini, para bhikkhu, adalah sebab dan alasan mengapa seseorang di sini, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, terlahir kembali di tengah-tengah kawanan nāga yang terlahir dari telur.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com