Dengan Dukungan Perbuatan Memberi
Āvasathadāyaka aṇḍaja (SN 29.19)
Sambil duduk di satu sisi, bhikkhu itu berkata kepada Sang Bhagavā: ‘Yang Mulia, apakah sebab dan alasan mengapa seseorang di sini, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, terlahir kembali di tengah-tengah kawanan nāga yang terlahir dari telur?”
“Di sini, bhikkhu, seseorang melakukan perbuatan yang bertentangan melalui jasmani, ucapan, dan pikiran. Ia telah mendengar: ‘Nāga yang terlahir dari telur berumur panjang, indah, dan berbahagia.’ Ia berpikir: ‘Oh, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, semoga aku terlahir kembali di tengah-tengah kawanan nāga yang terlahir dari telur!’ Ia memberikan makanan … Ia memberikan minuman … Ia memberikan pakaian … Ia memberikan kendaraan … Ia memberikan kalung bunga … Ia memberikan wewangian … Ia memberikan salep … Ia memberikan tempat tidur … Ia memberikan tempat tinggal … Ia memberikan pelita. Kemudian, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di tengah-tengah kawanan nāga yang terlahir dari telur.
“Ini, para bhikkhu, adalah sebab dan alasan mengapa seseorang di sini, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, terlahir kembali di tengah-tengah kawanan nāga yang terlahir dari telur.”
“Di sini, bhikkhu, seseorang melakukan perbuatan yang bertentangan melalui jasmani, ucapan, dan pikiran. Ia telah mendengar: ‘Nāga yang terlahir dari telur berumur panjang, indah, dan berbahagia.’ Ia berpikir: ‘Oh, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, semoga aku terlahir kembali di tengah-tengah kawanan nāga yang terlahir dari telur!’ Ia memberikan makanan … Ia memberikan minuman … Ia memberikan pakaian … Ia memberikan kendaraan … Ia memberikan kalung bunga … Ia memberikan wewangian … Ia memberikan salep … Ia memberikan tempat tidur … Ia memberikan tempat tinggal … Ia memberikan pelita. Kemudian, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di tengah-tengah kawanan nāga yang terlahir dari telur.
“Ini, para bhikkhu, adalah sebab dan alasan mengapa seseorang di sini, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, terlahir kembali di tengah-tengah kawanan nāga yang terlahir dari telur.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com