Tunduk pada Kelahiran
Jātidhamma – Upassaṭṭha (SN 35.33–52)
Di Sāvatthī. “Para bhikkhu, segalanya tunduk pada kelahiran. Dan apakah, para bhikkhu segalanya yang tunduk pada kelahiran? Mata tunduk pada kelahiran. Bentuk-bentuk … Kesadaran-mata … Kontak-mata … Perasaan apa pun yang muncul dengan kontak-mata sebagai kondisi … itu juga tunduk pada kelahiran.
“Telinga … Hidung … Lidah … Badan … Pikiran … Perasaan apa pun yang muncul dengan kontak-pikiran sebagai kondisi … itu juga tunduk pada kelahiran.
“Melihat demikian, para bhikkhu, siswa mulia yang terpelajar mengalami kejijikan terhadap mata, terhadap bentuk-bentuk, terhadap kesadaran-mata, terhadap kontak-mata … Ia memahami: ‘ … tidak ada lagi penjelmaan dalam kondisi makhluk apa pun.’”
“Telinga … Hidung … Lidah … Badan … Pikiran … Perasaan apa pun yang muncul dengan kontak-pikiran sebagai kondisi … itu juga tunduk pada kelahiran.
“Melihat demikian, para bhikkhu, siswa mulia yang terpelajar mengalami kejijikan terhadap mata, terhadap bentuk-bentuk, terhadap kesadaran-mata, terhadap kontak-mata … Ia memahami: ‘ … tidak ada lagi penjelmaan dalam kondisi makhluk apa pun.’”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com