Harus Dilihat
Daṭṭhabba (SN 36.5)
“Para bhikkhu, terdapat tiga perasaan ini. Apakah tiga ini? Perasaan menyenangkan, perasaan menyakitkan, perasaan bukan-menyakitkan juga bukan-menyenangkan. Perasaan menyenangkan, para bhikkhu, harus dilihat sebagai menyakitkan; perasaan menyakitkan harus dilihat sebagai anak-panah; perasaan bukan-menyakitkan juga bukan-menyenangkan harus dilihat sebagai tidak kekal.
“Ketika, para bhikkhu, seorang bhikkhu telah melihat perasaan menyenangkan sebagai menyakitkan, perasaan menyakitkan sebagai anak-panah, dan perasaan bukan-menyakitkan juga bukan-menyenangkan sebagai tidak kekal, maka ia disebut seorang bhikkhu yang melihat dengan benar. Ia telah memotong ketagihan, telah memutuskan belenggu-belenggu, dan dengan sepenuhnya menerobos keangkuhan, ia telah mengakhiri penderitaan.”
Seorang yang melihat perasaan menyenangkan sebagai menyakitkan
Dan perasaan menyakitkan sebagai anak panah,
Melihat perasaan-damai yang bukan-menyakitkan
juga bukan-menyenangkan sebagai tidak kekal:
Ia adalah seorang bhikkhu yang melihat dengan benar,
Seorang yang sepenuhnya memahami perasaan-perasaan.
Setelah sepenuhnya memahami perasaan-perasaan,
Ia menjadi tanpa noda dalam kehidupan ini.
Berdiri dalam Dhamma, dengan hancurnya jasmani
Sang guru-pengetahuan tidak dapat diketahui.
“Ketika, para bhikkhu, seorang bhikkhu telah melihat perasaan menyenangkan sebagai menyakitkan, perasaan menyakitkan sebagai anak-panah, dan perasaan bukan-menyakitkan juga bukan-menyenangkan sebagai tidak kekal, maka ia disebut seorang bhikkhu yang melihat dengan benar. Ia telah memotong ketagihan, telah memutuskan belenggu-belenggu, dan dengan sepenuhnya menerobos keangkuhan, ia telah mengakhiri penderitaan.”
Seorang yang melihat perasaan menyenangkan sebagai menyakitkan
Dan perasaan menyakitkan sebagai anak panah,
Melihat perasaan-damai yang bukan-menyakitkan
juga bukan-menyenangkan sebagai tidak kekal:
Ia adalah seorang bhikkhu yang melihat dengan benar,
Seorang yang sepenuhnya memahami perasaan-perasaan.
Setelah sepenuhnya memahami perasaan-perasaan,
Ia menjadi tanpa noda dalam kehidupan ini.
Berdiri dalam Dhamma, dengan hancurnya jasmani
Sang guru-pengetahuan tidak dapat diketahui.
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com