Angkasa (1)
Ākāsa 1 (SN 36.12)
“Para bhikkhu seperti halnya berbagai angin bertiup di angkasa: angin dari timur, angin dari barat, angin dari utara, angin dari selatan, angin berdebu dan angin tanpa debu, angin dingin dan angin panas, angin sepoi-sepoi dan angin kencang; demikian pula, berbagai perasaan muncul dalam jasmani ini: perasaan menyenangkan, perasaan menyakitkan, perasaan bukan-menyakitkan juga bukan-menyenangkan.”
Seperti halnya berbagai angin
Bertiup ke sana kemari di angkasa,
Angin timur dan angin barat,
Angin utara dan angin selatan,
Angin berdebu dan angin tanpa debu,
Kadang-kadang dingin, kadang-kadang panas,
Yang kencang dan yang sepoi-sepoi—
Berbagai jenis angin yang bertiup;
Demikian pula di dalam jasmani ini
Berbagai jenis perasaan muncul,
Yang menyenangkan dan yang menyakitkan,
Dan yang bukan-menyakitkan juga bukan-menyenangkan.
Tetapi ketika seorang bhikkhu yang tekun
Tidak melalaikan pemahaman jernih,
Maka orang bijaksana itu sepenuhnya memahami
Perasaan-perasaan secara menyeluruh.
Setelah sepenuhnya memahami perasaan-perasaan,
Ia menjadi tanpa noda dalam kehidupan ini.
Berdiri di dalam Dhamma, dengan hancurnya jasmani,
Sang guru-pengetahuan tidak dapat diketahui.
Seperti halnya berbagai angin
Bertiup ke sana kemari di angkasa,
Angin timur dan angin barat,
Angin utara dan angin selatan,
Angin berdebu dan angin tanpa debu,
Kadang-kadang dingin, kadang-kadang panas,
Yang kencang dan yang sepoi-sepoi—
Berbagai jenis angin yang bertiup;
Demikian pula di dalam jasmani ini
Berbagai jenis perasaan muncul,
Yang menyenangkan dan yang menyakitkan,
Dan yang bukan-menyakitkan juga bukan-menyenangkan.
Tetapi ketika seorang bhikkhu yang tekun
Tidak melalaikan pemahaman jernih,
Maka orang bijaksana itu sepenuhnya memahami
Perasaan-perasaan secara menyeluruh.
Setelah sepenuhnya memahami perasaan-perasaan,
Ia menjadi tanpa noda dalam kehidupan ini.
Berdiri di dalam Dhamma, dengan hancurnya jasmani,
Sang guru-pengetahuan tidak dapat diketahui.
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com