Jalan (2)
Paṭipadā 2 (SN 45.24)
Di Sāvatthī. “Para bhikkhu, apakah kepada seorang awam ataupun seorang yang telah meninggalkan keduniawian, Aku tidak memuji jalan yang salah. Apakah seorang awam ataupun seorang yang telah meninggalkan keduniawian yang berlatih secara salah, karena melakukan praktik pada jalan yang salah maka ia tidak mencapai metode, Dhamma yang bermanfaat. Dan apakah, para bhikkhu, jalan yang salah itu? Yaitu: pandangan salah … konsentrasi salah. Ini disebut jalan yang salah. Apakah seorang awam ataupun seorang yang telah meninggalkan keduniawian yang berlatih secara salah, karena melakukan praktik pada jalan yang salah maka ia tidak mencapai metode, Dhamma yang bermanfaat.
“Para bhikkhu, apakah kepada seorang awam ataupun seorang yang telah meninggalkan keduniawian, Aku memuji jalan yang benar. Apakah seorang awam ataupun seorang yang telah meninggalkan keduniawian yang berlatih dengan benar, karena melakukan praktik pada jalan yang benar maka ia mencapai metode, Dhamma yang bermanfaat. Dan apakah, para bhikkhu, jalan yang benar itu? Yaitu: pandangan benar … konsentrasi benar. Ini disebut jalan yang benar. Apakah seorang awam ataupun seorang yang telah meninggalkan keduniawian yang berlatih dengan benar, karena melakukan praktik pada jalan yang benar maka ia mencapai metode, Dhamma yang bermanfaat.”
“Para bhikkhu, apakah kepada seorang awam ataupun seorang yang telah meninggalkan keduniawian, Aku memuji jalan yang benar. Apakah seorang awam ataupun seorang yang telah meninggalkan keduniawian yang berlatih dengan benar, karena melakukan praktik pada jalan yang benar maka ia mencapai metode, Dhamma yang bermanfaat. Dan apakah, para bhikkhu, jalan yang benar itu? Yaitu: pandangan benar … konsentrasi benar. Ini disebut jalan yang benar. Apakah seorang awam ataupun seorang yang telah meninggalkan keduniawian yang berlatih dengan benar, karena melakukan praktik pada jalan yang benar maka ia mencapai metode, Dhamma yang bermanfaat.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com