Bermanfaat (1)
Kusala 1 (SN 46.31)
“Para bhikkhu, kondisi-kondisi apa pun yang bermanfaat, berperan dalam hal-hal bermanfaat, berhubungan dengan hal-hal bermanfaat, semua itu berakar pada ketekunan, berujung pada ketekunan, dan ketekunan dinyatakan sebagai yang terunggul di antaranya. Jika seorang bhikkhu tekun, maka dapat diharapkan bahwa ia akan mengembangkan dan melatih tujuh faktor pencerahan.
“Dan bagaimanakah, para bhikkhu, seorang bhikkhu yang tekun, mengembangkan dan melatih tujuh faktor pencerahan? Di sini, para bhikkhu, seorang bhikkhu mengembangkan faktor pencerahan perhatian … faktor pencerahan keseimbangan, yang berdasarkan pada keterasingan, kebosanan, dan lenyapnya, yang matang pada pelepasan. Dengan cara inilah, para bhikkhu, bahwa seorang bhikkhu yang tekun, mengembangkan dan melatih tujuh faktor pencerahan.”
“Dan bagaimanakah, para bhikkhu, seorang bhikkhu yang tekun, mengembangkan dan melatih tujuh faktor pencerahan? Di sini, para bhikkhu, seorang bhikkhu mengembangkan faktor pencerahan perhatian … faktor pencerahan keseimbangan, yang berdasarkan pada keterasingan, kebosanan, dan lenyapnya, yang matang pada pelepasan. Dengan cara inilah, para bhikkhu, bahwa seorang bhikkhu yang tekun, mengembangkan dan melatih tujuh faktor pencerahan.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com