Sebagian
Padesa (SN 47.26)
Pada suatu ketika Yang Mulia Sāriputta dan Yang Mulia Mahāmoggallāna dan Yang Mulia Anuruddha sedang menetap di Sāketa di Hutan Semak Berduri. Kemudian, pada suatu malam, Yang Mulia Sāriputta dan Yang Mulia Mahāmoggallāna keluar dari keterasingan, mendatangi Yang Mulia Anuruddha, dan saling bertukar sapa dengannya. Ketika mereka telah mengakhiri ramah tamah itu, mereka duduk di satu sisi, dan Yang Mulia Sāriputta berkata kepada Yang Mulia Anuruddha:
“Sahabat Anuruddha, dikatakan, ‘seorang pelajar, seorang pelajar.’ Bagaimanakah, sahabat, seseorang disebut pelajar?”
“Adalah, sahabat, karena ia telah mengembangkan sebagian dari empat penegakan perhatian maka ia disebut seorang pelajar. Apakah empat ini? Di sini, sahabat, seorang bhikkhu berdiam dengan merenungkan jasmani dalam jasmani … perasaan dalam perasaan … pikiran dalam pikiran … fenomena dalam fenomena, tekun, memahami dengan jernih, penuh perhatian, setelah melenyapkan ketamakan dan ketidak-senangan sehubungan dengan dunia. Adalah karena ia telah mengembangkan sebagian dari empat penegakan perhatian maka ia disebut seorang pelajar.”
“Sahabat Anuruddha, dikatakan, ‘seorang pelajar, seorang pelajar.’ Bagaimanakah, sahabat, seseorang disebut pelajar?”
“Adalah, sahabat, karena ia telah mengembangkan sebagian dari empat penegakan perhatian maka ia disebut seorang pelajar. Apakah empat ini? Di sini, sahabat, seorang bhikkhu berdiam dengan merenungkan jasmani dalam jasmani … perasaan dalam perasaan … pikiran dalam pikiran … fenomena dalam fenomena, tekun, memahami dengan jernih, penuh perhatian, setelah melenyapkan ketamakan dan ketidak-senangan sehubungan dengan dunia. Adalah karena ia telah mengembangkan sebagian dari empat penegakan perhatian maka ia disebut seorang pelajar.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com