Tanpa-kematian
Amata (SN 47.41)
Di Sāvatthī. “Para bhikkhu, berdiamlah dengan pikiranmu ditegakkan dengan kokoh di dalam empat penegakan perhatian. Jangan biarkan Tanpa-kematian meninggalkan kalian.
“Dalam empat apakah? Di sini, para bhikkhu, seorang bhikkhu berdiam dengan merenungkan jasmani dalam jasmani … perasaan dalam perasaan … pikiran dalam pikiran … fenomena dalam fenomena, tekun, memahami dengan jernih, penuh perhatian, setelah melenyapkan ketamakan dan ketidak-senangan sehubungan dengan dunia. Berdiamlah, para bhikkhu, dengan pikiranmu ditegakkan dengan kokoh di dalam empat penegakan perhatian. Jangan biarkan Tanpa-kematian meninggalkan kalian.”
“Dalam empat apakah? Di sini, para bhikkhu, seorang bhikkhu berdiam dengan merenungkan jasmani dalam jasmani … perasaan dalam perasaan … pikiran dalam pikiran … fenomena dalam fenomena, tekun, memahami dengan jernih, penuh perhatian, setelah melenyapkan ketamakan dan ketidak-senangan sehubungan dengan dunia. Berdiamlah, para bhikkhu, dengan pikiranmu ditegakkan dengan kokoh di dalam empat penegakan perhatian. Jangan biarkan Tanpa-kematian meninggalkan kalian.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com