Sungai Gangga—Ke Arah Timur, dan seterusnya
Pācīnaninna 1 (SN 48.71-82)
“Para bhikkhu, seperti halnya sungai Gangga yang miring, melandai dan condong ke arah timur, demikian pula seorang bhikkhu yang mengembangkan dan melatih lima indria spiritual, miring, melandai, dan condong ke arah Nibbāna.
“Dan bagaimanakah, para bhikkhu, seorang bhikkhu mengembangkan dan melatih lima indria spiritual sehingga ia miring, melandai, dan condong ke arah Nibbāna? Di sini, para bhikkhu, seorang bhikkhu mengembangkan indria keyakinan, yang berdasarkan pada keterasingan, kebosanan, dan lenyapnya, yang matang dalam pelepasan … Ia mengembangkan indria kegigihan … indria perhatian … indria konsentrasi … indria kebijaksanaan, yang berdasarkan pada keterasingan, kebosanan, dan lenyapnya, yang matang dalam pelepasan.
“Dengan cara inilah, para bhikkhu, bahwa seorang bhikkhu mengembangkan dan melatih lima indria spiritual sehingga ia miring, melandai, dan condong ke arah Nibbāna.”
Sutta-sutta selanjutnya dari vagga ini dibabarkan dengan cara serupa dengan 45:92-102.
Enam mengenai miring ke arah timur
Dan enam mengenai miring ke samudra.
Dua kali enam ini menjadi dua belas:
Demikianlah bab ini dilafalkan.
“Dan bagaimanakah, para bhikkhu, seorang bhikkhu mengembangkan dan melatih lima indria spiritual sehingga ia miring, melandai, dan condong ke arah Nibbāna? Di sini, para bhikkhu, seorang bhikkhu mengembangkan indria keyakinan, yang berdasarkan pada keterasingan, kebosanan, dan lenyapnya, yang matang dalam pelepasan … Ia mengembangkan indria kegigihan … indria perhatian … indria konsentrasi … indria kebijaksanaan, yang berdasarkan pada keterasingan, kebosanan, dan lenyapnya, yang matang dalam pelepasan.
“Dengan cara inilah, para bhikkhu, bahwa seorang bhikkhu mengembangkan dan melatih lima indria spiritual sehingga ia miring, melandai, dan condong ke arah Nibbāna.”
Sutta-sutta selanjutnya dari vagga ini dibabarkan dengan cara serupa dengan 45:92-102.
Enam mengenai miring ke arah timur
Dan enam mengenai miring ke samudra.
Dua kali enam ini menjadi dua belas:
Demikianlah bab ini dilafalkan.
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com