Sungai Gangga—Arah Timur, dan seterusnya
Pācīnaninna 1 (SN 50.1-12)
“Para bhikkhu, ada lima kekuatan ini. Apakah lima ini? Kekuatan keyakinan, kekuatan kegigihan, kekuatan perhatian, kekuatan konsentrasi, kekuatan kebijaksanaan. Ini adalah kelima kekuatan itu.
“Para bhikkhu, seperti halnya sungai Gangga yang miring, melandai, dan condong ke arah timur, demikian pula seorang bhikkhu yang mengembangkan dan melatih lima kekuatan ini akan miring, melandai, dan condong ke arah Nibbāna.
“Dan bagaimanakah, para bhikkhu, seorang bhikkhu mengembangkan dan melatih lima kekuatan sehingga ia miring, melandai, dan condong ke arah Nibbāna? Di sini, para bhikkhu, seorang bhikkhu mengembangkan kekuatan keyakinan, yang berdasarkan pada keterasingan, kebosanan, dan lenyapnya, yang matang pada pelepasan. Ia mengembangkan kekuatan kegigihan … kekuatan perhatian … kekuatan konsentrasi … kekuatan kebijaksanaan, yang berdasarkan pada keterasingan, kebosanan, dan lenyapnya, yang matang pada pelepasan.
“Dengan cara inilah, para bhikkhu, bahwa seorang bhikkhu mengembangkan dan melatih lima kekuatan sehingga ia miring, melandai, dan condong ke arah Nibbāna.”
Sutta-sutta selanjutnya dari vagga ini dibabarkan dengan cara serupa dengan 45:92-102.
Enam mengenai menurun ke arah timur
Dan enam mengenai menurun ke samudra.
Dua kali enam ini menjadi dua belas:
Demikianlah bab ini dibacakan.
“Para bhikkhu, seperti halnya sungai Gangga yang miring, melandai, dan condong ke arah timur, demikian pula seorang bhikkhu yang mengembangkan dan melatih lima kekuatan ini akan miring, melandai, dan condong ke arah Nibbāna.
“Dan bagaimanakah, para bhikkhu, seorang bhikkhu mengembangkan dan melatih lima kekuatan sehingga ia miring, melandai, dan condong ke arah Nibbāna? Di sini, para bhikkhu, seorang bhikkhu mengembangkan kekuatan keyakinan, yang berdasarkan pada keterasingan, kebosanan, dan lenyapnya, yang matang pada pelepasan. Ia mengembangkan kekuatan kegigihan … kekuatan perhatian … kekuatan konsentrasi … kekuatan kebijaksanaan, yang berdasarkan pada keterasingan, kebosanan, dan lenyapnya, yang matang pada pelepasan.
“Dengan cara inilah, para bhikkhu, bahwa seorang bhikkhu mengembangkan dan melatih lima kekuatan sehingga ia miring, melandai, dan condong ke arah Nibbāna.”
Sutta-sutta selanjutnya dari vagga ini dibabarkan dengan cara serupa dengan 45:92-102.
Enam mengenai menurun ke arah timur
Dan enam mengenai menurun ke samudra.
Dua kali enam ini menjadi dua belas:
Demikianlah bab ini dibacakan.
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com