Mahānāma (2)
Mahānāma 2 (SN 55.22)
Seperti di atas hingga:
“Jangan takut, Mahānāma! Jangan takut, Mahānāma! Ajalmu tidak akan menjadi ajal yang buruk, kematianmu tidak akan menjadi kematian yang buruk. Seorang siswa mulia yang memiliki empat hal, akan miring, melandai, dan condong ke arah Nibbāna. Apakah empat ini? Di sini, Mahānāma, seorang siswa mulia memiliki keyakinan kuat pada Sang Buddha … pada Dhamma … pada Saṅgha … Ia memiliki moralitas yang disenangi para mulia, tidak rusak … mengarah menuju konsentrasi.
“Misalkan, Mahānāma, sebatang pohon miring, melandai, dan condong ke arah timur. Jika pohon itu ditebang di bagian bawahnya, ke arah manakah pohon itu tumbang?”
“Di arah di mana pohon itu miring, melandai, dan condong, Yang Mulia.”
“Demikian pula, Mahānāma, seorang siswa mulia yang memiliki empat hal ini, miring, melandai, dan condong ke arah Nibbāna.”
“Jangan takut, Mahānāma! Jangan takut, Mahānāma! Ajalmu tidak akan menjadi ajal yang buruk, kematianmu tidak akan menjadi kematian yang buruk. Seorang siswa mulia yang memiliki empat hal, akan miring, melandai, dan condong ke arah Nibbāna. Apakah empat ini? Di sini, Mahānāma, seorang siswa mulia memiliki keyakinan kuat pada Sang Buddha … pada Dhamma … pada Saṅgha … Ia memiliki moralitas yang disenangi para mulia, tidak rusak … mengarah menuju konsentrasi.
“Misalkan, Mahānāma, sebatang pohon miring, melandai, dan condong ke arah timur. Jika pohon itu ditebang di bagian bawahnya, ke arah manakah pohon itu tumbang?”
“Di arah di mana pohon itu miring, melandai, dan condong, Yang Mulia.”
“Demikian pula, Mahānāma, seorang siswa mulia yang memiliki empat hal ini, miring, melandai, dan condong ke arah Nibbāna.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com