Konsentrasi
Samādhi (SN 56.1)
Di Sāvatthī. “Para bhikkhu, kembangkanlah konsentrasi. Seorang bhikkhu yang terkonsentrasi memahami segala sesuatu sebagaimana adanya.
“Dan apakah yang ia pahami sebagaimana adanya? Ia memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah penderitaan.’ Ia memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah asal-mula penderitaan.’ Ia memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah lenyapnya penderitaan.’ Ia memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’
“Para bhikkhu, kembangkanlah konsentrasi. Seorang bhikkhu yang terkonsentrasi memahami segala sesuatu sebagaimana adanya.
“Oleh karena itu, para bhikkhu, suatu usaha harus dikerahkan untuk memahami: ‘Ini adalah penderitaan.’ Suatu usaha harus dikerahkan untuk memahami: ‘Ini adalah asal-mula penderitaan.’ Suatu usaha harus dikerahkan untuk memahami: ‘Ini adalah lenyapnya penderitaan.’ Suatu usaha harus dikerahkan untuk memahami: ‘Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’”
“Dan apakah yang ia pahami sebagaimana adanya? Ia memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah penderitaan.’ Ia memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah asal-mula penderitaan.’ Ia memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah lenyapnya penderitaan.’ Ia memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’
“Para bhikkhu, kembangkanlah konsentrasi. Seorang bhikkhu yang terkonsentrasi memahami segala sesuatu sebagaimana adanya.
“Oleh karena itu, para bhikkhu, suatu usaha harus dikerahkan untuk memahami: ‘Ini adalah penderitaan.’ Suatu usaha harus dikerahkan untuk memahami: ‘Ini adalah asal-mula penderitaan.’ Suatu usaha harus dikerahkan untuk memahami: ‘Ini adalah lenyapnya penderitaan.’ Suatu usaha harus dikerahkan untuk memahami: ‘Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com