ii. Persoalan Disiplin
Adhikaraṇa 6 (AN 2.16)
2.16
Seorang brahmana tertentu mendatangi Sang Bhagavā dan saling bertukar sapa dengan Beliau. Ketika mereka telah mengakhiri ramah tamah itu, ia duduk di satu sisi dan berkata kepada Sang Bhagavā: “Mengapakah, Guru Gotama, beberapa makhluk di sini, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, terlahir kembali di alam sengsara, di alam tujuan kelahiran yang buruk, di alam rendah, di neraka?”
“Adalah, brahmana, karena perilaku yang berlawanan dengan Dhamma, perilaku tidak baik, maka beberapa makhluk di sini, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, terlahir kembali di alam sengsara, di alam tujuan kelahiran yang buruk, di alam rendah, di neraka.”
“Tetapi mengapakah, Guru Gotama, beberapa makhluk di sini, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, terlahir kembali di alam tujuan kelahiran yang baik, di alam surga?”
“Adalah, brahmana, karena perilaku yang selaras dengan Dhamma, perilaku yang baik, maka beberapa makhluk di sini, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, terlahir kembali di alam tujuan kelahiran yang baik, di alam surga.”
“Bagus sekali, Guru Gotama! Bagus sekali, Guru Gotama! Guru Gotama telah menjelaskan Dhamma dalam banyak cara, seolah-olah menegakkan apa yang terbalik, mengungkapkan apa yang tersembunyi, menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat, atau menyalakan pelita dalam kegelapan agar mereka yang berpenglihatan baik dapat melihat bentuk-bentuk. Sekarang aku berlindung kepada Guru Gotama, kepada Dhamma, dan kepada Saṅgha para bhikkhu. Sudilah Guru Gotama menganggapku sebagai seorang umat awam yang telah berlindung sejak hari ini hingga seumur hidup.”
Seorang brahmana tertentu mendatangi Sang Bhagavā dan saling bertukar sapa dengan Beliau. Ketika mereka telah mengakhiri ramah tamah itu, ia duduk di satu sisi dan berkata kepada Sang Bhagavā: “Mengapakah, Guru Gotama, beberapa makhluk di sini, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, terlahir kembali di alam sengsara, di alam tujuan kelahiran yang buruk, di alam rendah, di neraka?”
“Adalah, brahmana, karena perilaku yang berlawanan dengan Dhamma, perilaku tidak baik, maka beberapa makhluk di sini, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, terlahir kembali di alam sengsara, di alam tujuan kelahiran yang buruk, di alam rendah, di neraka.”
“Tetapi mengapakah, Guru Gotama, beberapa makhluk di sini, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, terlahir kembali di alam tujuan kelahiran yang baik, di alam surga?”
“Adalah, brahmana, karena perilaku yang selaras dengan Dhamma, perilaku yang baik, maka beberapa makhluk di sini, dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, terlahir kembali di alam tujuan kelahiran yang baik, di alam surga.”
“Bagus sekali, Guru Gotama! Bagus sekali, Guru Gotama! Guru Gotama telah menjelaskan Dhamma dalam banyak cara, seolah-olah menegakkan apa yang terbalik, mengungkapkan apa yang tersembunyi, menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat, atau menyalakan pelita dalam kegelapan agar mereka yang berpenglihatan baik dapat melihat bentuk-bentuk. Sekarang aku berlindung kepada Guru Gotama, kepada Dhamma, dan kepada Saṅgha para bhikkhu. Sudilah Guru Gotama menganggapku sebagai seorang umat awam yang telah berlindung sejak hari ini hingga seumur hidup.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com