Gunung
Pabbatarāja (AN 3.48)
“Para bhikkhu, berdasarkan pada pegunungan Himalaya, raja pegunungan, pepohonan sal besar tumbuh dalam tiga cara. Apakah tiga ini? Pepohonan itu menumbuhkan dahan-dahan, dedaunan, dan kerimbunan; (2) pepohonan itu menumbuhkan kulit pohon dan tunas-tunas; dan (3) pepohonan itu menumbuhkan kayu lunak dan inti kayu. Berdasarkan pada pegunungan Himalaya, raja pegunungan. pepohonan sal besar tumbuh dalam tiga cara ini.
“Demikian pula, ketika kepala keluarga memiliki keyakinan, maka orang-orang dalam keluarga yang bergantung padanya tumbuh dalam tiga cara. Apakah tiga ini? (1) Mereka menumbuhkan keyakinan; (2) mereka menumbuhkan perilaku bermoral; dan (3) mereka menumbuhkan kebijaksanaan. Ketika kepala keluarga memiliki keyakinan, maka orang-orang dalam keluarga yang bergantung padanya tumbuh dalam tiga cara ini.”
Seperti halnya pepohonan yang tumbuh
dengan bergantung pada pegunungan berbatu
dalam hutan belantara yang luas
akan menjadi “raja hutan kayu,”
demikian pula, ketika kepala keluarga di sini
memiliki keyakinan dan moralitas,
istri, anak-anak, dan sanak-saudaranya
semuanya tumbuh dengan bergantung padanya;
demikian pula teman-teman, lingkaran keluarganya,
dan mereka yang bergantung padanya.
Mereka yang memiliki kearifan,
melihat perilaku baik orang bermoral itu,
kedermawanan dan perbuatan-perbuatan baiknya,
akan meniru teladannya.
Setelah hidup di sini sesuai Dhamma,
jalan yang menuju alam tujuan yang baik,
mereka yang menginginkan kenikmatan indria akan bergembira,
bersenang-senang di alam deva.
“Demikian pula, ketika kepala keluarga memiliki keyakinan, maka orang-orang dalam keluarga yang bergantung padanya tumbuh dalam tiga cara. Apakah tiga ini? (1) Mereka menumbuhkan keyakinan; (2) mereka menumbuhkan perilaku bermoral; dan (3) mereka menumbuhkan kebijaksanaan. Ketika kepala keluarga memiliki keyakinan, maka orang-orang dalam keluarga yang bergantung padanya tumbuh dalam tiga cara ini.”
Seperti halnya pepohonan yang tumbuh
dengan bergantung pada pegunungan berbatu
dalam hutan belantara yang luas
akan menjadi “raja hutan kayu,”
demikian pula, ketika kepala keluarga di sini
memiliki keyakinan dan moralitas,
istri, anak-anak, dan sanak-saudaranya
semuanya tumbuh dengan bergantung padanya;
demikian pula teman-teman, lingkaran keluarganya,
dan mereka yang bergantung padanya.
Mereka yang memiliki kearifan,
melihat perilaku baik orang bermoral itu,
kedermawanan dan perbuatan-perbuatan baiknya,
akan meniru teladannya.
Setelah hidup di sini sesuai Dhamma,
jalan yang menuju alam tujuan yang baik,
mereka yang menginginkan kenikmatan indria akan bergembira,
bersenang-senang di alam deva.
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com