Sariputta | Suttapitaka | Atap Lancip (1) Sariputta

Atap Lancip (1)

Arakkhita (AN 3.109)

Perumah tangga Anāthapiṇḍika mendatangi Sang Bhagavā, bersujud kepada Beliau, dan duduk di satu sisi. Kemudian Sang Bhagavā berkata kepadanya:

“Perumah tangga, ketika pikiran tidak terlindungi, maka perbuatan-perbuatan jasmani, ucapan, dan pikiran juga tidak terlindungi.

“Pada seorang yang perbuatan-perbuatan jasmani, ucapan, dan pikirannya tidak terlindungi, maka tindakan-tindakan jasmani, ucapan, dan pikirannya menjadi ternoda. Pada seorang yang perbuatan-perbuatan jasmani, ucapan, dan pikirannya ternoda, maka tindakan-tindakan jasmani, ucapan, dan pikirannya menjadi busuk. Seorang yang perbuatan-perbuatan jasmani, ucapan, dan pikirannya busuk tidak akan memiliki kematian yang baik.

“Misalkan sebuah rumah beratap lancip yang atap jeraminya dipasang dengan buruk: maka puncak atap, kasau-kasau, dan dinding-dinding menjadi tidak terlindungi; puncak atap, kasau-kasau, dan dinding-dinding menjadi ternoda; puncak atap, kasau-kasau, dan dinding-dinding menjadi busuk.

“Demikian pula, perumah tangga, ketika pikiran tidak terlindungi, maka tindakan-tindakan jasmani, ucapan, dan pikiran juga tidak terlindungi … Seorang yang perbuatan-perbuatan jasmani, ucapan, dan pikirannya menjadi busuk tidak akan memiliki kematian yang baik.

“Ketika, perumah tangga, pikiran terlindungi, maka perbuatan-perbuatan jasmani, ucapan, dan pikiran juga terlindungi.

“Pada seorang yang perbuatan-perbuatan jasmani, ucapan, dan pikirannya terlindungi, maka tindakan-tindakan jasmani, ucapan, dan pikirannya tidak menjadi ternoda. Pada seorang yang perbuatan-perbuatan jasmani, ucapan, dan pikirannya tidak ternoda, maka tindakan-tindakan jasmani, ucapan, dan pikirannya tidak menjadi busuk. Seorang yang perbuatan-perbuatan jasmani, ucapan, dan pikirannya tidak busuk akan memiliki kematian yang baik.

“Misalkan sebuah rumah beratap lancip yang atap jeraminya dipasang dengan baik: maka puncak atap, kasau-kasau, dan dinding-dinding menjadi terlindungi; puncak atap, kasau-kasau, dan dinding-dinding tidak menjadi ternoda; puncak atap, kasau-kasau, dan dinding-dinding tidak menjadi busuk.

“Demikian pula, perumah tangga, ketika pikiran terlindungi, maka perbuatan-perbuatan jasmani, ucapan, dan pikiran juga terlindungi … Seorang yang perbuatan-perbuatan jasmani, ucapan, dan pikirannya tidak menjadi busuk akan memiliki kematian yang baik.”

Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com