Mangga
Amba (AN 4.105)
“Para bhikkhu, ada empat jenis mangga ini. Apakah empat ini? Mangga yang belum matang tetapi tampak matang; mangga yang matang tetapi tampak belum matang; mangga yang belum matang dan tampak belum matang; dan mangga yang matang dan tampak matang. Ini adalah keempat jenis mangga itu. Demikian pula, ada empat jenis orang ini yang serupa dengan mangga-mangga itu terdapat di dunia ini. Apakah empat ini? Orang yang belum matang tetapi tampak matang; orang yang matang tetapi tampak belum matang; orang yang belum matang dan tampak belum matang; dan orang yang matang dan tampak matang.
(1) “Dan bagaimanakah, para bhikkhu, seseorang adalah orang yang belum matang tetapi tampak matang? Di sini, seseorang menginspirasi keyakinan dengan caranya berjalan pergi dan kembali, melihat ke depan dan ke sekeliling, menarik atau merentangkan lengannya, mengenakan jubah dan membawa jubah luar dan mangkuknya; tetapi ia tidak memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah penderitaan,’ dan ‘Ini adalah asal-mula penderitaan,’ dan ‘Ini adalah lenyapnya penderitaan,’ dan ‘Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’ Dengan cara inilah seseorang adalah orang yang belum matang tetapi tampak matang. Maka, Aku katakan, orang ini adalah bagaikan mangga yang belum matang tetapi tampak matang.
(2) “Dan bagaimanakah seseorang adalah orang yang matang tetapi tampak belum matang? Di sini, seseorang tidak menginspirasi keyakinan dengan caranya berjalan pergi dan kembali … dan membawa jubah luar dan mangkuknya; tetapi ia memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah penderitaan’ … ‘Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’ Dengan cara inilah seseorang adalah orang yang matang tetapi tampak belum matang. Maka, Aku katakan, orang ini adalah bagaikan mangga yang matang tetapi tampak belum matang.
(3) “Dan bagaimanakah seseorang adalah orang yang belum matang dan tampak belum matang? Di sini, seseorang tidak menginspirasi keyakinan dengan caranya berjalan pergi dan kembali … dan membawa jubah luar dan mangkuknya; dan ia tidak memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah penderitaan’ … ‘Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’ Dengan cara inilah seseorang adalah orang belum matang dan tampak belum matang. Maka, Aku katakan, orang ini adalah bagaikan mangga yang belum matang dan tampak belum matang.
(4) “Dan bagaimanakah seseorang adalah orang yang matang dan tampak matang? Di sini, seseorang menginspirasi keyakinan dengan caranya berjalan pergi dan kembali, melihat ke depan dan ke sekeliling, menarik atau merentangkan lengannya, mengenakan jubah dan membawa jubah luar dan mangkuknya; dan ia memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah penderitaan,’ dan ‘Ini adalah asal-mula penderitaan,’ dan ‘Ini adalah lenyapnya penderitaan,’ dan ‘Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’ Dengan cara inilah seseorang adalah orang yang matang dan tampak matang. Maka, Aku katakan, orang ini adalah bagaikan mangga yang matang dan tampak matang.
“Ini, para bhikkhu, adalah keempat jenis orang yang serupa dengan mangga-mangga itu yang terdapat di dunia.”
(1) “Dan bagaimanakah, para bhikkhu, seseorang adalah orang yang belum matang tetapi tampak matang? Di sini, seseorang menginspirasi keyakinan dengan caranya berjalan pergi dan kembali, melihat ke depan dan ke sekeliling, menarik atau merentangkan lengannya, mengenakan jubah dan membawa jubah luar dan mangkuknya; tetapi ia tidak memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah penderitaan,’ dan ‘Ini adalah asal-mula penderitaan,’ dan ‘Ini adalah lenyapnya penderitaan,’ dan ‘Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’ Dengan cara inilah seseorang adalah orang yang belum matang tetapi tampak matang. Maka, Aku katakan, orang ini adalah bagaikan mangga yang belum matang tetapi tampak matang.
(2) “Dan bagaimanakah seseorang adalah orang yang matang tetapi tampak belum matang? Di sini, seseorang tidak menginspirasi keyakinan dengan caranya berjalan pergi dan kembali … dan membawa jubah luar dan mangkuknya; tetapi ia memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah penderitaan’ … ‘Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’ Dengan cara inilah seseorang adalah orang yang matang tetapi tampak belum matang. Maka, Aku katakan, orang ini adalah bagaikan mangga yang matang tetapi tampak belum matang.
(3) “Dan bagaimanakah seseorang adalah orang yang belum matang dan tampak belum matang? Di sini, seseorang tidak menginspirasi keyakinan dengan caranya berjalan pergi dan kembali … dan membawa jubah luar dan mangkuknya; dan ia tidak memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah penderitaan’ … ‘Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’ Dengan cara inilah seseorang adalah orang belum matang dan tampak belum matang. Maka, Aku katakan, orang ini adalah bagaikan mangga yang belum matang dan tampak belum matang.
(4) “Dan bagaimanakah seseorang adalah orang yang matang dan tampak matang? Di sini, seseorang menginspirasi keyakinan dengan caranya berjalan pergi dan kembali, melihat ke depan dan ke sekeliling, menarik atau merentangkan lengannya, mengenakan jubah dan membawa jubah luar dan mangkuknya; dan ia memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah penderitaan,’ dan ‘Ini adalah asal-mula penderitaan,’ dan ‘Ini adalah lenyapnya penderitaan,’ dan ‘Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’ Dengan cara inilah seseorang adalah orang yang matang dan tampak matang. Maka, Aku katakan, orang ini adalah bagaikan mangga yang matang dan tampak matang.
“Ini, para bhikkhu, adalah keempat jenis orang yang serupa dengan mangga-mangga itu yang terdapat di dunia.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com