Cinta Kasih (2)
Puggala 4 [Mettā 2] (AN 4.126)
“Para bhikkhu, ada empat jenis orang ini terdapat di dunia. Apakah empat ini?
(1) “Di sini, para bhikkhu, seseorang berdiam dengan meliputi satu arah dengan pikiran yang dipenuhi dengan cinta kasih, demikian pula arah ke dua, arah ke tiga, dan arah ke empat. Demikian pula ke atas, ke bawah, ke sekeliling, dan ke segala penjuru, dan kepada semua makhluk seperti kepada diri sendiri, ia berdiam dengan meliputi seluruh dunia dengan pikiran yang dipenuhi dengan cinta kasih, luas, luhur, tanpa batas, tanpa permusuhan, tanpa niat buruk. Ia merenungkan fenomena apa pun di sana yang berhubungan dengan bentuk, perasaan, persepsi, aktivitas-aktivitas kehendak, dan kesadaran sebagai tidak kekal, sebagai penderitaan, sebagai penyakit, sebagai bisul, sebagai anak panah, sebagai kesengsaraan, sebagai siksaan, sebagai makhluk asing, sebagai kehancuran, sebagai kosong, sebagai tanpa-diri. Dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di tengah-tengah para deva di alam murni. Ini adalah kelahiran kembali yang tidak terjadi pada kaum duniawi.
(2) “Kemudian, seseorang berdiam dengan meliputi satu arah dengan pikiran yang dipenuhi dengan belas kasihan …
(3) … kegembiraan altruistik …
(4) … keseimbangan, demikian pula arah ke dua, arah ke tiga, dan arah ke empat. Demikian pula ke atas, ke bawah, ke sekeliling, dan ke segala penjuru, dan kepada semua makhluk seperti kepada diri sendiri, ia berdiam dengan meliputi seluruh dunia dengan pikiran yang dipenuhi dengan keseimbangan, luas, luhur, tanpa batas, tanpa permusuhan, tanpa niat buruk. Ia merenungkan fenomena apa pun di sana yang berhubungan dengan bentuk, perasaan, persepsi, aktivitas-aktivitas kehendak, dan kesadaran sebagai tidak kekal, sebagai penderitaan, sebagai penyakit, sebagai bisul, sebagai anak panah, sebagai kesengsaraan, sebagai siksaan, sebagai makhluk asing, sebagai kehancuran, sebagai kosong, sebagai tanpa-diri. Dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di tengah-tengah para deva di alam murni. Ini adalah kelahiran kembali yang tidak terjadi pada kaum duniawi.
“Ini, para bhikkhu, adalah keempat jenis orang itu yang terdapat di dunia.”
(1) “Di sini, para bhikkhu, seseorang berdiam dengan meliputi satu arah dengan pikiran yang dipenuhi dengan cinta kasih, demikian pula arah ke dua, arah ke tiga, dan arah ke empat. Demikian pula ke atas, ke bawah, ke sekeliling, dan ke segala penjuru, dan kepada semua makhluk seperti kepada diri sendiri, ia berdiam dengan meliputi seluruh dunia dengan pikiran yang dipenuhi dengan cinta kasih, luas, luhur, tanpa batas, tanpa permusuhan, tanpa niat buruk. Ia merenungkan fenomena apa pun di sana yang berhubungan dengan bentuk, perasaan, persepsi, aktivitas-aktivitas kehendak, dan kesadaran sebagai tidak kekal, sebagai penderitaan, sebagai penyakit, sebagai bisul, sebagai anak panah, sebagai kesengsaraan, sebagai siksaan, sebagai makhluk asing, sebagai kehancuran, sebagai kosong, sebagai tanpa-diri. Dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di tengah-tengah para deva di alam murni. Ini adalah kelahiran kembali yang tidak terjadi pada kaum duniawi.
(2) “Kemudian, seseorang berdiam dengan meliputi satu arah dengan pikiran yang dipenuhi dengan belas kasihan …
(3) … kegembiraan altruistik …
(4) … keseimbangan, demikian pula arah ke dua, arah ke tiga, dan arah ke empat. Demikian pula ke atas, ke bawah, ke sekeliling, dan ke segala penjuru, dan kepada semua makhluk seperti kepada diri sendiri, ia berdiam dengan meliputi seluruh dunia dengan pikiran yang dipenuhi dengan keseimbangan, luas, luhur, tanpa batas, tanpa permusuhan, tanpa niat buruk. Ia merenungkan fenomena apa pun di sana yang berhubungan dengan bentuk, perasaan, persepsi, aktivitas-aktivitas kehendak, dan kesadaran sebagai tidak kekal, sebagai penderitaan, sebagai penyakit, sebagai bisul, sebagai anak panah, sebagai kesengsaraan, sebagai siksaan, sebagai makhluk asing, sebagai kehancuran, sebagai kosong, sebagai tanpa-diri. Dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, ia terlahir kembali di tengah-tengah para deva di alam murni. Ini adalah kelahiran kembali yang tidak terjadi pada kaum duniawi.
“Ini, para bhikkhu, adalah keempat jenis orang itu yang terdapat di dunia.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com