Asurindaka
Asurindaka (SN 7.3)
Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang menetap di Rājagaha di Hutan Bambu, Taman Suaka Tupai. Brahmana Asurindaka Bhāradvāja mendengar: “Dikatakan bahwa brahmana dari suku Bhāradvāja telah meninggalkan kehidupan rumah tangga dan menjalani kehidupan tanpa rumah di bawah Petapa Gotama.” Dengan marah dan tidak senang, ia mendatangi Sang Bhagavā dan mencaci dan mencerca Beliau dengan kata-kata kasar.
Ketika ia telah selesai berbicara, Sang Bhagavā tetap diam. Kemudian Brahmana Asurindaka Bhāradvāja berkata kepada Sang Bhagavā: “Engkau kalah, Petapa! Engkau kalah, Petapa!”
Sang Bhagavā:
“Si dungu merasa kemenangan telah diperoleh
Ketika dengan ucapan, ia berteriak dengan kasar;
Tetapi bagi ia yang mengerti,
Menahankan dengan sabar adalah kemenangan sejati.
“Seseorang yang membalas seorang pemarah dengan kemarahan
… syair =616-18 …
Adalah tidak terampil dalam Dhamma.”
Ketika hal ini dikatakan, Brahmana Asurindaka Bhāradvāja berkata kepada Sang Bhagavā: “Menakjubkan, Guru Gotama!…” Dan Yang Mulia Bhāradvāja menjadi salah satu di antara para Arahant.
Ketika ia telah selesai berbicara, Sang Bhagavā tetap diam. Kemudian Brahmana Asurindaka Bhāradvāja berkata kepada Sang Bhagavā: “Engkau kalah, Petapa! Engkau kalah, Petapa!”
Sang Bhagavā:
“Si dungu merasa kemenangan telah diperoleh
Ketika dengan ucapan, ia berteriak dengan kasar;
Tetapi bagi ia yang mengerti,
Menahankan dengan sabar adalah kemenangan sejati.
“Seseorang yang membalas seorang pemarah dengan kemarahan
… syair =616-18 …
Adalah tidak terampil dalam Dhamma.”
Ketika hal ini dikatakan, Brahmana Asurindaka Bhāradvāja berkata kepada Sang Bhagavā: “Menakjubkan, Guru Gotama!…” Dan Yang Mulia Bhāradvāja menjadi salah satu di antara para Arahant.
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com