Berdarah Murni (1)
Ājānīya 1–2 (AN 4.259–260)
“Para bhikkhu, dengan memiliki empat faktor seekor kuda kerajaan yang baik yang berdarah murni adalah layak menjadi milik seorang raja, perlengkapan seorang raja, dan dianggap sebagai satu faktor kerajaan. Apakah empat ini? Di sini, seekor kuda kerajaan yang baik memiliki keindahan, kekuatan, kecepatan, dan proporsi yang baik. Dengan memiliki keempat faktor ini, seekor kuda kerajaan yang baik yang berdarah murni adalah … dianggap sebagai satu faktor kerajaan.
“Demikian pula, para bhikkhu, dengan memiliki empat kualitas seorang bhikkhu adalah layak menerima pemberian, layak menerima keramahan, layak menerima persembahan, layak menerima penghormatan, lahan jasa yang tiada taranya di dunia. Apakah empat ini? Di sini, seorang bhikkhu memiliki keindahan, kekuatan, kecepatan, dan proporsi yang baik.
(1) “Dan bagaimanakah seorang bhikkhu memiliki keindahan? Di sini, seorang bhikkhu adalah bermoral; ia berdiam dengan terkendali oleh Pātimokkha, memiliki perilaku dan tempat kunjungan yang baik, melihat bahaya dalam pelanggaran-pelanggaran kecil. Setelah menerima aturan-aturan latihan, ia berlatih di dalamnya. Dengan cara inilah seorang bhikkhu memiliki keindahan.
(2) “Dan bagaimanakah seorang bhikkhu memiliki kekuatan? Di sini, seorang bhikkhu membangkitkan kegigihan untuk meninggalkan kualitas-kualitas tidak bermanfaat dan mendapatkan kualitas-kualitas bermanfaat; ia kuat, kokoh dalam usaha, tidak melalaikan tugas melatih kualitas-kualitas bermanfaat. Dengan cara inilah seorang bhikkhu memiliki kekuatan.
(3) “Dan bagaimanakah seorang bhikkhu memiliki kecepatan? Di sini, seorang bhikkhu memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah penderitaan’; ia memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah asal-mula penderitaan’; ia memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah lenyapnya penderitaan’; ia memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’ Dengan cara ini seorang bhikkhu memiliki kecepatan.
(4) “Dan bagaimanakah seorang bhikkhu memiliki proporsi yang benar? Di sini, seorang bhikkhu adalah seorang yang memperoleh jubah, makanan, tempat tinggal, dan obat-obatan dan perlengkapan bagi yang sakit. Dengan cara inilah seorang bhikkhu memiliki proporsi yang benar.
“Dengan memiliki keempat kualitas ini seorang bhikkhu adalah layak menerima pemberian, layak menerima keramahan, layak menerima persembahan, layak menerima penghormatan, lahan jasa yang tiada taranya di dunia.”
“Demikian pula, para bhikkhu, dengan memiliki empat kualitas seorang bhikkhu adalah layak menerima pemberian, layak menerima keramahan, layak menerima persembahan, layak menerima penghormatan, lahan jasa yang tiada taranya di dunia. Apakah empat ini? Di sini, seorang bhikkhu memiliki keindahan, kekuatan, kecepatan, dan proporsi yang baik.
(1) “Dan bagaimanakah seorang bhikkhu memiliki keindahan? Di sini, seorang bhikkhu adalah bermoral; ia berdiam dengan terkendali oleh Pātimokkha, memiliki perilaku dan tempat kunjungan yang baik, melihat bahaya dalam pelanggaran-pelanggaran kecil. Setelah menerima aturan-aturan latihan, ia berlatih di dalamnya. Dengan cara inilah seorang bhikkhu memiliki keindahan.
(2) “Dan bagaimanakah seorang bhikkhu memiliki kekuatan? Di sini, seorang bhikkhu membangkitkan kegigihan untuk meninggalkan kualitas-kualitas tidak bermanfaat dan mendapatkan kualitas-kualitas bermanfaat; ia kuat, kokoh dalam usaha, tidak melalaikan tugas melatih kualitas-kualitas bermanfaat. Dengan cara inilah seorang bhikkhu memiliki kekuatan.
(3) “Dan bagaimanakah seorang bhikkhu memiliki kecepatan? Di sini, seorang bhikkhu memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah penderitaan’; ia memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah asal-mula penderitaan’; ia memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah lenyapnya penderitaan’; ia memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’ Dengan cara ini seorang bhikkhu memiliki kecepatan.
(4) “Dan bagaimanakah seorang bhikkhu memiliki proporsi yang benar? Di sini, seorang bhikkhu adalah seorang yang memperoleh jubah, makanan, tempat tinggal, dan obat-obatan dan perlengkapan bagi yang sakit. Dengan cara inilah seorang bhikkhu memiliki proporsi yang benar.
“Dengan memiliki keempat kualitas ini seorang bhikkhu adalah layak menerima pemberian, layak menerima keramahan, layak menerima persembahan, layak menerima penghormatan, lahan jasa yang tiada taranya di dunia.”
Kritik dan saran,hubungi : cs@sariputta.com